Nyoto Bareng Anak Difabel, Cara Gubernur Ahmad Luthfi Berbagi Kebahagiaan di Semarang
- calendar_month 4 jam yang lalu


Untuk diketahui, jumlah penyandang disabilitas di Jawa Tengah sebanyak 117.404 orang atau 0,003% dari total penduduk. Ahmad Luthfi dan Pemprov Jateng memiliki perhatian khusus terhadap kelompok disabilitas/difabel untuk mewujudkan Jateng inklusi.
Pemerintah mewujudkan perhatian itu dalam langkah nyata seperti membantu pemenuhan kebutuhan dasar, mengupayakan pendidikan, mendorong terbukanya lapangan pekerjaan, penyediaan aksesibilitas, dan berbagai kebutuhan Penyandang Disabilitas.
“Kita punya kecamatan berdaya, di dalamnya mewadahi potensi wilayah di antaranya kelompok difabel, kelompok perempuan dan lansia, kelompok pemuda, dan lainnya. Kecamatan berdaya ini salah satu kreatif yang kita munculkan agar kelompok difabel terlindungi di sana termasuk bantuan hukum bagi merek,” ujarnya.
Selain itu, Pemprov Jateng juga terus mengupayakan agar perusahaan, baik BUMD dan BUMN maupun swasta, untuk dapat menyerap tenaga kerja dari kelompok disabilitas.
“Kesempatan kerja untuk difabel itu 2% di BUMD atau BUMN, kemudian 1% di perusahaan lain. Ini sudah jalan di Jawa Tengah dan terus kita dorong,” kata Ahmad Luthfi.
Adapun terkait makan soto bareng Gubernur Ahmad Luthfi dan kelompok difabel, pemilik warung Soto Pak Wito menggagas acara itu.
Acara itu menjadi bagian dari tasyakuran 1 tahun cabang Soto Pak Wito Kariadi Kota Semarang.. Dalam kesempatan itu, Pak Wito juga secara terbuka mendeklarasikan akan menjadi sahabat difabel.
“Mulai hari ini saya akan menjadi sahabat difabel. Hari ini, besok, dan seterusnya saya akan dukung kelompok difabel,” ujarnya. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia





























