Diminati Pasar Dunia, Pemprov Jateng dan BKHIT Dorong Peningkatan Ekspor Produk Unggulan Hewan, Ikan, dan Tumbuh
- calendar_month 5 jam yang lalu


Komoditas lainnya adalah bulu bebek, kulit kambing, minyak jelantah, dan tokek konsumsi juga mencatat volume ekspor signifikan.
Menurut Willy, komoditas unggulan karantina ikan terdiri atas cumi-cumi (9,5 juta kg, Rp 427,9 miliar), udang, layur, tuna, rajungan, dan rumput laut. Negara tujuan ekspor komoditas ikan lebih dari 15 negara, termasuk Jepang, Korea Selatan, Portugal, & Selandia Baru.
Sedangkan komoditas unggulan karantina tumbuhan ada kayu olahan (11,1 juta m³ senilai Rp 1,36 triliun), kayu albasia, sengon, veneer, kayu lapis, serta bunga melati segar yang diekspor ke berbagai negara di Asia, Eropa, hingga Afrika.
“Kayu olahan kita banyak diminati di mancanegara. Untuk bidang ikan ada ikan segar, cumi, udang. Hampir setiap hari ada pengiriman ke negara tujuan yang tersertifikasi,” kata Willy.
Terkait ekspor produk ke Amerika Serikat, Willy mengatakan, tidak banyak terpengaruh oleh kebijakan Donald Trump.
Secara ekonomi, produk yang ada sekarang, terutama yang dikeluarkan dari Jawa Tengah tidak terpengaruh. Grafik pengiriman ekspor juga masih signifikan.
“Ekspor ke Amerika itu banyak kayu olahan dan furnitur. Amerika butuh produk itu dari kita, kayu olahan yang sudah berbentuk mebel,” katanya.
Gubernur Ahmad Luthfi dalam audiensi tersebut mengatakan, di tengah tantangan global, ekspor dari Jawa Tengah masih cukup bagus. Khususnya untuk produk hewan, ikan, dan tumbuhan. Tentunya hal itu harus terus didukung, dijaga, dan ditingkatkan.
“Sinergi antara Pemprov Jateng dengan Balai Karantina kita dorong untuk hal ini,” kata Ahmad Luthfi. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia