Jejak Sejarah Pecinan Tegal : Dari Perjanjian Giyanti hingga Kelenteng Tek Hay Kiong
- calendar_month Jum, 26 Sep 2025


Bukan hanya jadi pusat ibadah, Kelenteng Tek Hay Kiong juga menyimpan kekayaan budaya.
Di sana tersimpan seperangkat gamelan kuno bernama Kyai Naga Mulya berangka tahun 1861. Gamelan ini terakhir digunakan pada perayaan HUT ke-180 kelenteng pada 2017.
“Setiap kali ingin memainkannya, kami harus meminta izin dulu kepada Kongco,” kata Chen Li Wei.
Kawasan pecinan Tegal
Kawasan Pecinan Tegal dulunya terbentang dari Jalan Veteran, DI Panjaitan, MT Haryono hingga Kantor Pos. Rumah-rumah kapitein dan pegawainya menjadi pusat aktivitas sosial masyarakat.
Meski kini tradisi di rumah-rumah semakin memudar, masyarakat tetap memusatkan perayaan penting, seperti Imlek dengan membakar kayu gaharu di Kelenteng Tek Hay Kiong.
Selain itu, organisasi masyarakat Tionghoa seperti Tiong Hoa Hwee Koan (THHK) dan Tek Hay Kiong (THK) turut memperkuat ikatan sosial.
Setelah THHK bubar, aset-aset budaya dilindungi melalui Yayasan Tri Dharma Tegal yang berdiri sejak 1978.
Sejarah panjang Pecinan Tegal juga berkaitan dengan eksodus besar-besaran warga Tionghoa pasca kerusuhan Batavia 1740. Banyak dari mereka melarikan diri ke pesisir utara Jawa, termasuk Tegal.
Bukti keberadaan perkampungan Cina ini masih bisa ditelusuri lewat jejak Chinese Camp Street, kebijakan kolonial tahun 1864 dalam sistem Wijkenstelsel. Hingga kini, jejak sejarah itu masih terasa, meski wajah kawasan pecinan sudah banyak berubah. **
- Penulis: Muchammad
- Editor: Nia




























