Pesan Bupati Pemalang di Puncak Festival Wong Gunung: Jaga Alam, Jaga Kehidupan
- calendar_month Ming, 21 Sep 2025


PEMALANG, puskapik.com – Sinar mentari sore di kaki Gunung Slamet seakan menjadi saksi ketika ribuan warga berbaur dalam puncak Festival Wong Gunung (FWG) 2025 yang kini menginjak 1 dekade, Sabtu 20 September 2025.
Di lapangan Desa Pulosari, Kabupaten Pemalang, alunan musik gamelan berpadu dengan hiruk-pikuk penonton yang larut dalam prosesi sakral Pinasrahan Agung Banyu Panguripan yang menjadi rangkaian acara Festival Wong Gunung.
Dalam prosesi ini, air dari tujuh sumber mata air di kaki Gunung Slamet yang diambil oleh tujuh pendekar dan telah diruwat kemudian dibagikan ke seluruh desa di Kecamatan Pulosari.
Bupati Pemalang, Anom Widiyantoro, tampil mengenakan busana kebesaran ala bupati Jawa, berdiri berdampingan dengan Wakil Bupati, Nurkholes. Bupati mengapresiasi gelaran Festival Wong Gunung 2025.
Anom Widiyantoro menyebut, gelaran Festival Wong Gunung ini bukan hanya menjadi ajang pelestarian budaya lokal, tetapi juga wujud nyata dari rasa syukur atas anugerah alam, khususnya air yang menjadi sumber kehidupan masyarakat.
Dirinya pun berpesan agar FWG tidak
hanya berhenti sebagai seremoni tahunan, tetapi dapat menjadi pengingat dan pemicu semangat masyarakat untuk terus menjaga kelestarian alam khususnya sumber-sumber mata air di Pulosari.
“Saya pesan, benar-benar dijaga silaturahim ini, kebudayaan ini, benar-benar dijaga lingkungan dan alamnya. Karena tanpa itu semua, tidak ada artinya.” kata Anom Widiyantoro.
“Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, akan selalu bersama kita, selama kita menjaga alam dan lingkungan dengan niat baik yang suci.” imbuhnya.
- Penulis: Eriko Garda Demokrasi
- Editor: Nia



























