Ahmad Luthfi Dorong Percepatan Pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas
- calendar_month Sen, 15 Sep 2025


Berdasarkan data Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sektor terbesar yang menjadi tulang punggung ekonomi Jawa Tengah adalah industri pengolahan. Pada triwulan II tahun 2025, kontribusinya sebesar 33,34% dari total PDRB. Sementara kinerja ekspor non-migas Jawa Tengah pada tahun 2024 terdapat surplus neraca perdagangan sebesar US$ 2,92 miliar, sehingga menyumbang surplus pada neraca perdagangan nasional.
Secara month-to-month, ekspor non migas pada Juli 2025 meningkat 17,84% bila dibandingkan Juni 2025. Dari sebesar US$ 1,01 miliar pada Juni 2025 menjadi US$ 1.19 miliar pada Juli 2025. Demikian pula impor, meningkat 20,36%, dari sebesar US$ 685,72 juta pada Juni 2025, menjadi US$ 825,35 juta pada Juli 2025.
Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, nilai investasi yang masuk ke Jawa Tengah sampai saat ini sekitar 58% dengan 60% di antaranya datang dari investor luar negeri. Perkembangan sejumlah kawasan industri di Jawa Tengah juga terus meningkat sehingga harus segera menyiapkan seluruh infrastruktur pendukung. Salah satunya adalah infrastruktur untuk logistik seperti pelabuhan.
Pelabuhan yang ada di Jawa Tengah, terutama Tanjung Emas Semarang, selama ini hanya digunakan sebagai pelabuhan pengumpan. Hal itu yang coba dikikis Gubernur Ahmad Luthfi dengan mendorong pengembangan Tanjung Emas dalam waktu satu tahun.
“Sebelum APKB datang ke sini, kami sudah ambil langkah. Tanjung Emas sudah di-acc untuk curah sedangkan untuk peti kemas masih dalam proses. Dryport di Batang juga sudah siap untuk mendukung aktivitas di KITB,” katanya saat menerima APKB. **
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia