Siti Inggil Jejak Sejarah Majapahit dan Tempat Singgah Spritual Para Presiden
- calendar_month Rab, 10 Sep 2025


MOJOKERTO, puskapik.com – Bangsa besar adalah yang bisa menghargai karya dan peninggalan para leluhur. Oleh karena itu, sebagai generasi penerus wajib merawat serta melestarikannya.
Salah satu peninggalan leluhur yang diyakini menjadi bukti jejak sejarah Kerajaan Majapahit yaitu Situs Siti Inggil di Dusun Kedungwulan, Desa Bejijong, Kecamatan Trowulan, Kabupaten Mojokerto.
Bangunan kuno ini dipercaya sebagai petilasan pendiri Kerajaan Majapahit, Raden Wijaya yang bergelar Maharaja Kertarajasa Jayawardahana.
Banyak julukan untuk Situs Siti Inggil ini, ada yang mengatakan Situs Siti Inggil ini dengan nama Petilasan Raden Wijaya, ada juga yang menamakan Lemah Duwur.
Istilah dari Lemah duwur diambil dari Siti Inggil yang berarti Siti itu tanah yang bahasa jawanya lemah, dan Inggil itu tinggi yang bahasa jawanya duwur, jadilah nama lemah duwur.
Banyak sekali dari jajaran pejabat-pejabat yang berkunjung. Bahkan para pemangku negeri, yaitu Presiden pertama Bapak Ir Soekarno, Ibu Megawati, KH Abdurrahman Wahid (Gusdur), Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY) serta yang sering datang melakukan meditasi spiritual di tempat ini Presiden Soeharto.
Dinamakan Petilasan Raden Wijaya dikarenakan di dalam Siti Inggil terdapat lima makam dan di batu nisan tertulis nama-nama. Yakni makam Raden Wijaya, Garwo Padmi Ghayatri, Garwo Selir Dhoro Pethak, Garwo Selir Dhoro Jinggo, serta Abdi Kinarsih Kaki Regel.
Di luar kompleks Situs Siti Inggil terdapat Sanggar Pamujan dan dua makam yang bertuliskan Sapu Jagad dan Sapu Angin yang merupakan pengawal dari Raden Wijaya.
- Penulis: Hoed
- Editor: Nia