Sejarah Hari Jadi Jawa Tengah, Prof Singgih: Jateng Barometer Kemerdekaan
- calendar_month Sel, 12 Agu 2025


Dengan demikian, siswa dan anak muda akan memiliki rasa perjuangan, semangat, dan kebanggaan sebagai bagian dari kancah revolusi.
“Pada usianya yang sudah 80 tahun, Jawa Tengah sudah menjadi bagian dari proses sejarah bangsa. Dinamika kaum muda saat ini, tidak cukup dengan pembelajaran sejarah romantik yang hanya mengingat masa lampau,” ungkap Prof Singgih.
Agar dapat menghargai sejarah, lanjutnya, generasi muda butuh pengalaman yang realistik. Kemunculan kritik dan masukan bagi pemerintah sangat penting, sebagai semangat dan harapan untuk menuju Indonesia yang lebih baik di masa yang akan datang.
Sementara itu, dari sisi anak muda, Duta Wisata Kabupaten Temanggung 2025, Muhammad Luthfi Firdaus, berpendapat, makna Hari jadi ke-80 Jawa Tengah sebagai pengingat bagi generasi milenial.
“Bahwa kita punya warisan budaya dan sejarah yang harus dijaga. Ini menjadi momentum untuk membuktikan, anak muda harus siap menjadi bagian dari kemajuan daerah dengan cara yang kreatif dan relevan di era digital,” ucapnya.
Sebagai generasi zilenial, dia berharap Jawa Tengah semakin ramah dan terbuka terhadap ide dan gagasan baru anak muda. Dia ingin melihat lebih banyak ruang bagi inovasi, wirausaha kreatif, dan kolaborasi, bisa mengangkat potensi daerah ke level yang lebih luas.
“Ke depan kontribusi yang akan kami lakukan untuk Jawa Tengah, yakni terus mempromosikan budaya, pariwisata, dan ekonomi kreatif Jawa Tengah melalui media digital dan kegiatan kolaborasi lintas sektor. Anak muda bisa jadi jembatan antara kearifan lokal dan tren global,” ujarnya.
- Penulis: puskapik