Pertumbuhan Ekonomi Jateng Capai 5,28%, Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Kolaborasi dan Investasi untuk Percepat Perekonomian
- calendar_month Sel, 5 Agu 2025


“Sister province dan sister city di antaranya dengan China, Malaka, dan Singapura. Kita jadikan investasi di wilayah kita itu betul-betul menarik bagi negara lain,” jelas Ahmad Luthfi.
Data BPS ya g dirilis 5 Agustus 2025 itu, juga menyebutkan lapangan usaha di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan signifikan.
Di antaranya sektor Informasi dan Komunikasi sebesar 9,97 persen. Jasa lainnya sebesar 9,86 persen dan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum sebesar 9,42 persen.
Dari empat lapangan usaha yang memiliki peran dominan dan mencatatkan pertumbuhan positif di antaranya Industri Pengolahan tumbuh sebesar 4,47 persen, Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil & Sepeda Motor tumbuh sebesar 4,56 persen, Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 1,14 persen; dan Konstruksi tumbuh sebesar 8,90 persen.
Lapangan usaha lainnya yang tumbuh positif di antaranya Jasa Perusahaan sebesar 7,95 persen, Jasa Pendidikan sebesar 7,33 persen, dan Transportasi dan Pergudangan sebesar 7,29 persen.
“Banyak (sektor yang perlu ditingkatkan). Di Jawa Tengah ini sektor industrinya paling banyak padat karya, karena tenaga kerja kita kompetitif, lahan besar, dan aman. Para investor lebih banyak tertarik Jawa Tengah, karena sangat kondusif sekali. Tentu masih banyak yang perlu dieksplorasi lagi di wilayah kita,” jelas Gubernur.
Dalam beberapa kesempatan, Ahmad Luthfi juga mengatakan bahwa sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) juga menjadi salah satu tumpuan ekonomi Jawa Tengah.
Tercatat ada sekitar 4,2 juta UMKM di Jawa Tengah. Oleh karena itu, ia juga mendorong seluruh stakeholder terkait termasuk pemerintah kabupaten/kota untuk menaruh perhatian lebih pada sektor UMKM agar dapat baik kelas. **
- Penulis: puskapik