PUSKAPIK.COM, Semarang – Pada tahun pertama masa pemerintahannya, Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen merealisasikan janji pembangunan infrastruktur yang mencakup sektor jalan dan pendidikan.
Buktinya, Ahmad Luthfi membangun 9 sekolah baru pada tahun ini. Pemerintah merehab 1.558 ruang kelas di Jawa Tengah yang berstatus rusak berat. Untuk mencukupinya, Pemprov Jateng mengucurkan anggaran Rp 381,45 miliar.
Pendidikan menjadi salah satu prioritas pembangunan, maka mantan Kapolda Jatengbitu pun memberikan arahan tegas. “Terus laksanakan, dan kerjakan secara maksimal,” kata Ahmad Luthfi dalam Rakor Pengendalian Operasional Kegiatan (POK) Triwulan II di Gedung B lantai 5, kantor Gubernuran, Semarang, Rabu, 23 Juli 2025.
Selain sektor pendidikan, Ahmad Luthfi juga mengatakan, jalan di Jateng juga mendapatkan kucuran anggaran prioritas. Untuk infrastruktur jalan dan jembatan, dari total anggaran Rp 793,6 miliar, progres fisiknya terus berjalan. Pemerintah memperluas akses terhadap air bersih melalui program penyediaan air minum, dengan merealisasikan 1.088 sambungan rumah di 12 desa dari target 2.427 sambungan rumah di 24 desa per pertengahan tahun.
Untuk meningkatkan kualitas permukiman, program perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) juga berjalan. Pemprov Jateng mengalokasikan anggaran Rp340 miliar untuk 17.000 unit rumah.
Pemerintah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 31,9 miliar di bidang kelautan dan perikanan untuk membangun breakwater, mengeruk kolam pelabuhan atau muara, serta merehabilitasi dermaga di lima pelabuhan perikanan pantai (PPP).
Dari sisi lingkungan, inisiatif Mageri Segoro untuk rehabilitasi pesisir berhasil menanam sekitar 430.000 batang mangrove hingga akhir Juni 2025. Pemerintah optimis mencapai target menanam 1,5 juta batang mangrove hingga akhir 2025.
Dengan progres yang terus berjalan lancar di berbagai sektor, pemerintah daerah optimistis menatap semester kedua 2025 untuk mencapai hasil yang lebih maksimal demi kesejahteraan masyarakat.
Sejumlah program unggulan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah menunjukkan progres nyata di lapangan. Program Dokter Spesialis Keliling (Speling) hingga 21 Juli 2025 telah menjangkau 33 kabupaten/kota di 247 desa dan memberikan layanan kepada 29.301 warga.
Program Cek Kesehatan Gratis bahkan telah menjangkau 5.037.579 orang atau 97,64% dari total pendaftar 5.159.191 orang.
Di sektor pemberdayaan pemuda, program Zilenial Jateng mendapat sambutan antusias dengan total 1.422 peserta terdaftar tahun ini, menandakan tingginya minat generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Dalam kesempatan itu, Luthfi juga menginstruksikan agar arah pembangunan dibarengi dengan terobosan dan berorientasi pada hasil.
“Orientasi kerja harus berbasis hasil, bukan hanya proses. Setiap triwulan, termasuk rapat hari ini, harus menjadi momentum untuk mengevaluasi capaian secara konkret,” tegas mantan Kapolda Jateng itu.
Realisasi pendapatan pada APBD Jawa Tengah 2025 hingga 30 Juni 2025 sudah mencapai Rp 11,213 triliun. Pemerintah terus menggenjot pendapatan tersebut hingga akhir tahun.
Pendapatan itu terdiri dari pendapatan asli daerah (PAD) sebanyak Rp 7,140 triliun, pandapatan transfer Rp 3,982 triliun, dan lain-lain pendapatan yang sah sebanyak 91,032 miliar.
Selain pendapatan, kegiatan dan program Pemerintah Provinsi Jawa Tengah yang dilaksanakan pada 2025 juga berjalan secara positif.
Sebagai informasi, laju inflasi Jawa Tengah tercatat hanya 2,20% (year on year) pada Juni 2025. Hal ini mencerminkan stabilitas harga yang mendukung kelancaran pembangunan daerah.
Lebih lanjut, ia mengingatkan profesionalisme, keterbukaan, dan kolaborasi antarlembaga merupakan kunci penguatan kinerja.
Berita Lainnya di SMPANTURA.NEWS :
