Jumat, 24 Okt 2025
light_mode

Ahmad Luthfi Dukung Regenerasi Petani Muda Lewat Program Zilenial di Jawa Tengah

  • calendar_month Jum, 18 Jul 2025

PUSKAPIK.COM, Temanggung – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong kemunculan petani-petani muda sebagai upaya regenerasi yang diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi kemajuan sektor pertanian di wilayah tersebut.

Petani muda tidak hanya bertani konvensional. Mereka menerapkan pertanian modern ramah lingkungan dan merambah media sosial.

Pemprov Jateng mendukung penuh dengan melakukan pelatihan melalui program Zilenial Jateng yang digagas Gubernur Ahmad Luthfi.

Pemilik Sayur Organik Merbabu (SOM) Shofyan Adi Cahyono satu di antaranya. Dia yang baru berusia 30 tahun, sukses mengembangkan pertanian ramah lingkungan dan memberdayakan petani-petani di sekitar Kopeng, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang.

Dikatakan, ia mulai mengembangkan SOM sejak 2014. Saat itu Shofyan mulai aktif bermedia sosial untuk mempromosikan produk sayurnya. Menyadari potensi yang besar dari sayur organik, dia kemudian membentuk Kelompok Tani Citra Muda, yang serius menekuni pertanian organik dan menggunakan teknologi tani tepat guna.

“Kita menggunakan teknologi green house, untuk pupuk organik kita buat sendiri, sehingga biayanya lebih murah. Kemudian penyiraman kita menggunakan irigasi tetes. Kalau untuk pascapanen sayur, kita gunakan plasma ozon, pengiriman juga pakai mobil berpendingin,” tuturnya, saat ditemui Jumat (18/7/2025).

Tak heran, produk yang dihasilkan SOM berupa selada, kol, tomat cherry, wortel, sawi sendok, kabocha, hingga kapri, mengisi rak-rak swalayan di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Jabodetabek sampai Banjarmasin dan Balikpapan. Untuk harga, mulai dari Rp 10 ribu hingga Rp 60 ribu per kilogram.

Shofyan mengatakan, selain dukungan dari komunitas petani, pemerintah juga memberikan support kepada para petani muda. Satu di antaranya, pelatihan pertanian yang diadakan di Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) milik Pemprov Jateng, di Soropadan-Temanggung.

“Ini merupakan momen yang tepat bagi anak muda, untuk terjun ke pertanian. Pemerintah sekarang sangat mendukung adanya regenerasi petani. Selain itu (di Bapeltan) teman-teman petani milenial juga bisa mendapatkan akses informasi, akses permodalan, kemudian juga bisa mendapatkan akses-akses alsintan teknologi pertanian yang bisa dikelola,” ujarnya yang juga alumni pelatihan di Bapeltan Jateng.

Petani lain, Aspuri mengatakan, dia sedang fokus dengan pertanian padi organik, di Kecamatan Grabag-Magelang. Menurutnya, selain ramah lingkungan, keuntungan yang didapat pun cukup lumayan.

“Harga itu lebih bagus (organik) karena harga padi C4 dan turunannya itu diharga Rp 7.000. Dan untuk beras organik, kalau untuk supermarket, kita bisa menjual di harga Rp 20.000 per kilogram,” tuturnya.

Keunggulan pertanian padi organik, menurut Aspuri, adalah proses pembuatan pupuk dan pestisida alami, yang dibuat sendiri. Selain itu, untuk mengatasi cemaran kimia, dia menggunangan filtrasi alami dari tanaman enceng gondok.

Aspuri menambahkan, kini bertani menjanjikan prospek bisnis yang cerah, karena produknya pasti dibutuhkan oleh konsumen.

“Selama ini ada anggapan petani konvensional kurang sejahtera, karena biayanya besar. Tapi di pertanian organik, mulai dari pupuk, pestisida, dan agen hayati, bisa kita buat sendiri. Nah, itu bisa menghemat biaya,” ucapnya.

*Regenerasi Petani*

Kepala Balai Pelatihan Pertanian (Bapeltan) Jateng, Opik Mahendra, mengatakan, dunia pertanian menghadapi tantangan regenerasi petani. Pemprov Jateng berupaya untuk menarik minat calon petani muda dengan pertanian modern, yang lebih praktis.

“Caranya adalah kita memberikan fasilitasi pelatihan kepada petani-petani, yang umurnya bisa dikatakan milenial atau bahkan gen-z. Bagi peserta petani, untuk mengikuti pelatihan kita, sekaligus kemampuan dan juga kepemilikan gadget. Karena ke depan saya kira pertanian itu juga harus dikelola dengan inovasi, teknologi, dan digitalisasi,” jelas Opik.

Menurutnya, pelatihan-pelatihan yang dilaksanakan Bapeltan, berbasis identifikasi kebutuhan dari petani-petani. Seperti pelatihan mengenai manajemen agribisnis, serta pelatihan mekanisasi dan modernisasi pertanian.

Pelatihan itu juga ditautkan dengan program Zilenial Jateng, yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wagub Jateng Taj Yasin Maimoen. Melalui program tersebut, mereka bisa berlatih untuk mengembangkan usaha pertanian modern yang berdaya saing.

Adapun pelatihan yang didapatkan di antaranya manajemen agribisnis, kewirausahaan pertanian, pemanfaatan teknologi pertanian modern, akses pasar dan pengolahan hasil pertanian.

“Berdasar dari data yang kami punya, yaitu data peserta pelatihan, yang termasuk milenial itu bisa sampai 5.000 orang, dengan berbagai komoditas yang dibudidayakan, sekaligus berasal dari berbagai kabupaten/ kota yang ada di seluruh Jawa Tengah,” imbuh Opik.

Dia berharap, semakin banyak anak muda Jateng yang mengembangkan sektor pertanian. Mengingat, pemerintah juga telah mendukung dengan bantuan-bantuan pelatihan yang condong pada sisi teknologi.

“Saya kira persepsi anak-anak muda bahwa petani itu tua, panas, belepotan tidak sejahtera, bahkan tidak menjamin masa depan, itu semua bisa tersisih, dengan tersedianya teknologi inovasi dan juga peluang yang ada di sektor pertanian,” pungkas Opik. **

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Di Brebes, Kasus Covid-19  Turun Selama PPKM Mikro

    Di Brebes, Kasus Covid-19 Turun Selama PPKM Mikro

    • calendar_month Kam, 18 Feb 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro di Brebes, Kasus penyebaran Covid-19 mengalami penurunan. Dari 202 RT yang masuk zona kuning, kini tinggal menyisakan 104 RT Bupati Brebes Idza Priyanti menjelaskan, pada 9 Februari lalu, jumlah RT yang masuk zona kuning sebanyak 202. Sejak diberlakukan PPKM mikro, jumlahnya makin turun. Tercatat pada […]

    Bagikan Ke Teman
  • Fenomena Jatuh Massal Burung Pipit, Bahaya Perubahan Iklim

    Fenomena Jatuh Massal Burung Pipit, Bahaya Perubahan Iklim

    • calendar_month Sab, 18 Sep 2021
    • 0Komentar

    Oleh : Fatmata Juliansyah Fenomena burung pipit yang jatuh dan mati secara massal di Gianyar, Bali, awal minggu ini ramai dibicarakan publik. Karena sangat banyak burung pipit yang secara tiba-tiba berjatuhan dan jumlahnya mencapai ribuan ekor. Hal lain yang ditakuti adalah akan menularkan penyakit infeksius. Namun ternyata hasil uji lab menyatakan bahwa kematian burung-burung itu […]

    Bagikan Ke Teman
  • Konser Artis HUT Pemalang ke-448 Batal

    Konser Artis HUT Pemalang ke-448 Batal

    • calendar_month Sen, 9 Jan 2023
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Konser artis band nasional WALI dan Armada yang rencananya bakal digelar dalam puncak perayaan Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-448 tahun dipastikan batal. Sempat menuai protes dari berbagai kalangan, Plt Bupati Pemalang, Mansur Hidayat akhirnya meminta Panitia Hari Jadi Kabupaten Pemalang ke-448 untuk membatalkan rencana mengundang band nasional itu. “Tidak ada konser artis […]

    Bagikan Ke Teman
  • Diduga Putus Cinta, Gadis Pemalang Diselamatkan Ketika Hendak Terjun ke Sungai Ketiwon

    Diduga Putus Cinta, Gadis Pemalang Diselamatkan Ketika Hendak Terjun ke Sungai Ketiwon

    • calendar_month Sab, 8 Jan 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Tegal – Seorang perempuan muda asal Pemalang diduga hendak bunuh diri dengan cara melompat dari atas Jembatan Sungai Ketiwon Kota Tegal, Jumat petang, 7 Januari 2022. Beruntung warga berhasil membujuk dan segera mengamankannya. Perempuan cantik asal Desa Mulyoharjo Pemalang yang diketahui bernama Vita Dwi Clarani Agustin itu, sebelumnya terlihat oleh warga bolak-balik di sekitar […]

    Bagikan Ke Teman
  • Turnamen di Sragi Pekalongan Rusuh, PERSEBO Sayangkan Pemainnya Dipukuli Suporter

    Turnamen di Sragi Pekalongan Rusuh, PERSEBO Sayangkan Pemainnya Dipukuli Suporter

    • calendar_month Rab, 15 Mei 2024
    • 2Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Ofisial Tim PERSEBO menyayangkan insiden kericuhan hingga pemainnya dipukuli suporter dalam laga semifinal Purwodadi Cup, Sragi, Pekalongan, Rabu 15 Mei 2024. Klub asal Kebondalem Pemalang itu mengancam bakal menempuh gugatan hukum kepada Panitia Penyelenggara Turnamen dan klub lawannya Bintang Sembilan Botekan Ulujami. Informasi yang dihimpun puskapik.com, kericuhan itu terjadi di menit-menit akhir […]

    Bagikan Ke Teman
  • Memprihatinkan, 50% Korban Kecelakaan di Tegal Usia Produktif dan Tak Memiliki SIM

    Memprihatinkan, 50% Korban Kecelakaan di Tegal Usia Produktif dan Tak Memiliki SIM

    • calendar_month Sen, 3 Feb 2020
    • 0Komentar

    TEGAL (PUSKAPIK) – Angka kecelakaan lalu lintas di wilayah hukum Polres Tegal menunjukan kecenderungan meningkat dalam dua bulan terakhir. Faktor penyebabnya yang paling banyak karena kurangnya kesadaran tertib berlalu lintas, disusul jumlah kendaraan yang terus bertambah dan adanya jalan bebas hambatan (tol). Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Tegal, AKP Faris Budiman mengungkapkan, 50% korban kecelakaan […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less