Selasa, 30 Sep 2025
light_mode

Gubernur Ahmad Luthfi Arahkan Dana CSR Rp 9,9 M untuk Beasiswa Anak Kurang Mampu

  • calendar_month Rab, 28 Mei 2025

“Tahun 2025, (sentuh) 5.000 anak putus sekolah,” ujarnya.

Dikatakan, ada ragam faktor anak putus sekolah khususnya saat selesai pada tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Selain faktor kemiskinan, kata Luthfi, terdapat kebiasaan orang tua yang menginginkan anaknya langsung bekerja setelah lulus SMP.

“Wes Le wes, lulus SMP kerjo (sudah nak sudah, lulus SMP langsung kerja). Ada kebiasaan itu, akhirnya anak tidak melanjutkan sekolah,” ucapnya.

Luthfi lantas mengajak kontribusi tokoh keagamaan, dan masyarakat untuk memberi edukasi supaya angka putus sekolah bisa ditekan.

Bupati Pati, Sudewo, mengungkapkan, pihaknya konsentrasi penuh pada dorongan kebijakan untuk dunia pendidikan. Akan tetapi juga tak meninggalkan bidang andalan wilayah seperti pertanian, perikanan budidaya, dan lainnya.

Pihaknya mengaku punya langkah menggarap dana CSR untuk beasiswa anak kurang mampu yang diterima di perguruan tinggi (PT) maupun sekolah kedinasan.

“(Nilainya) satu bulan Rp 1 juta. Bagi warga miskin ekstrim Rp 1,5 juta, dan jurusan kedokteran Rp 2,5 juta. Tahun ini rencananya (disalurkan) untuk 230 anak,” kata Sudewo.

Dia merincikan, nilai anggaran pada tahun ini di antaranya didapat dari CSR Bank Jateng Rp 1,9 miliar pertahun, Pabrik Gula Trangkil Rp 1 miliar, bank-bank kecil di Pati Rp 2 miliar, pabrik pengolahan ikan Rp 1 miliar, serta pemasukan dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) total Rp 4 miliar pada tahun ini. Totalnya mencapai Rp 9,9 miliar.

“Untuk beasiswa 230 anak mulai (tahun ajar) Juli 2025-2026 pengeluarannya baru Rp 1 miliar. Masih ada saldo Rp 8 miliar. Tahun depan pengeluaran akan ditambah dua kali lipat, pun pendapatan dana CSR masih akan ditambah,” katanya merincikan.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!
expand_less