Puskesmas Batang Jemput Bola Skrining Talasemia ke Sekolah untuk Cegah Kasus Baru
- calendar_month Sel, 6 Mei 2025


Namun, ia menegaskan bahwa angka itu belum mencerminkan kondisi yang sesungguhnya. Data tersebut bukan menjadi rujukan karena kasus talasemia ini merupakan fenomena gunung es.
“Fenomena gunung es yang dimaksud adalah banyaknya kasus talasemia yang belum terdeteksi. Sebagian masyarakat mungkin belum menyadari bahwa mereka membawa gen pembawa talasemia, sehingga risiko menikah sesama pembawa sifat sangat besar dan berpotensi melahirkan anak dengan talasemia mayor,” tuturnya.
Wilayah dengan jumlah penyandang terbanyak saat ini adalah Kecamatan Bandar, dengan total 12 orang. Sisanya tersebar di 14 kecamatan lainnya di Kabupaten Batang.
Di tengah kenyataan tersebut, Nety menyambut baik langkah pemerintah yang meluncurkan program skrining talasemia secara massal dan gratis melalui Puskesmas. Ia menyebut langkah itu sebagai harapan baru bagi generasi mendatang.
“Saya sangat mengapresiasi program skrining talasemia yang digagas pemerintah, karena ini adalah upaya konkret untuk mendeteksi dini dan memutus mata rantai talasemia,” ujar dia.
Melalui skrining ini, diharapkan tidak ada lagi pasangan yang tidak menyadari bahwa mereka sama-sama pembawa sifat talasemia. Sehingga ke depan, keputusan untuk menikah pun bisa diambil dengan informasi kesehatan yang lengkap dan tepat.
“Langkah ini bukan hanya soal kesehatan, tapi soal masa depan. Masa depan anak-anak yang seharusnya bisa bermain dan belajar tanpa harus bergantung pada transfusi darah seumur hidup,” pungkasnya. (**)
- Penulis: puskapik