Kirab Ritual dan Budaya Imlek Refleksikan Kebhinekaan Masyarakat Kota Pekalongan
- calendar_month Kam, 13 Feb 2025


Ketua Yayasan TTID Klenteng Po An thian Pekalongan, Heru Wibawanto Nugroho menghaturkan terima kasih kepada seluruh elemen masyarakat yang setiap tahunnya selalu antusias menyambut dan menghadiri serta menjaga keamanan dalam Kirab Imlek ini. Dirinya menilai, solidaritas dan tenggang rasa yang ada di Pekalongan merupakan sebuah anugerah bagi Kota Pekalongan sendiri karena dapat hidup berdampingan dengan aman dan nyaman, walaupun berbeda dari Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA).
Kirab Imlek 2024 ini juga merupakan sebagai ajang budaya yang juga dapat meningkatkan pariwisata di Kota Pekalongan selain dari sebagai ritual untuk memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dan juga dapat menetralkan hal-hal negatif yang ada di Kota Pekalongan dengan kirab ini.
“Kirab ini adalah puncak Perayaan Hari Imlek pada 14 Bulan Imlek, besoknya dilanjutkan Cap Go Meh tanggal 15, malamnya kita makan lontong Cap Go Meh. Secara umum tidak ada perbedaan dari perayaan kirab ritual dan budaya dari tahun-tahun sebelumnya yang melibatkan sekitar 2000 peserta kirab,”tutur Heru.
Pada kirab kali ini, lanjutnya, umat dan simpatisan Tridharma Klenteng Po An Thian Pekalongan berdoa agar di tahun
yang baru dapat membawa kemakmuran, kesejahteraan dan kebahagiaan bagi seluruh masyarakat, termasuk berdoa agar Pekalongan dapat terbebas dari segala macam bencana.
Kirab Ritual & Budaya Imlek ini telah dilaksanakan bertahun-tahun di Kota Pekalongan setiap hari ke-14 di bulan pertama penanggalan Imlek dengan tujuan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Alam Semesta karena dapat diberikan kelimpahan berkah, dan juga memohon kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan perantara para Dewa dan Dewi untuk dapat dijauhkan dari segala macam bencana.
- Penulis: puskapik