Pemkot Pekalongan Gencarkan Kampanye Gerakan Menabung di Bank Sampah
- calendar_month Sen, 27 Jan 2020

Petugas Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Surono sedang memilah sampah, Senin (27/1/2020). FOTO/PUSKAPIK/SURYONO

Saat ini, lanjut Surono, selain sampah yang diambil oleh para petugas TPS3R Kota Pekalongan dan TPS di masing-masing kelurahan, komunitas, sekolah, maupun OPD, bank sampah induk Kota Pekalongan juga menerima sampah yang berasal dari warga perseorangan. Harga sampah sudah ditetapkan.
“Setiap petugas TPS3R yang saat ini berjumlah 55 orang berkewajiban satu bulan mengumpulkan sampah plastik HD 1 kuintal per orang. Artinya setiap bulan sampah yang dibawa TPS3R ke bank sampah induk ini sekitar 55 kwintal atau 5,5 ton. Untuk yang plastik CH rata-rata per hari 50 kg, jika sebulan 1,5 ton,” katanya.
Warga Kota Pekalongan dan sekitarnya juga ada yang menabung di Bank Sampah. Mereka membawa sampah lalu ditimbang dan dihargai sesuai dengan berat dan jenisnya. Surono menyebutkan, harga yang dipatok per jenis sampah ini disesuaikan dengan pasaran. Misalnya kertas Rp300/kg; kardus Rp1.000/kg; plastik HD sekitar Rp300/kg; aluminium foil Rp200/kg; botol Rp100-Rp500 kg, dan jenis sampah lainnya.
“Mereka nanti akan terima buku rekening tabungan bank sampah yang nominal transaksinya kami catat dan akumulasikan. Setiap bulan bisa mereka cairkan atau sewaktu-waktu membutuhkan bisa dibantu pencairan tabungan sampahnya. Saat ini nasabah di Bank Sampah Induk Kota Pekalongan berjumlah sekitar 150 orang dari kalangan pegawai DLH sendiri, OPD, sekolah, TPS, kelompok masyarakat atau komunitas, dan juga perseorangan dari warga. Adapun jam operasional bank sampai kami layani mulai pukul 08.30-14.00 WIB,” kata Surono.(YON)
- Penulis: puskapik