Ultah Pemalang ke-448 Ditengah Kubangan Jalan Berlubang, Sabar Lur Ini Ujian
- calendar_month Jum, 6 Jan 2023


Tinggal menghitung hari kita menyongsong hari lahir Pemalang. Kabupaten yang diberi label oleh sebagian warganya sebagai kota seribu LC diusianya yang ke-448 itu masih didera sejumlah persoalan serius.
Problem kemiskinan, angka stunting yang cukup tinggi, pengangguran, keluhan pelayanan birokrasi dan persoalan infrastruktur, khususon terkait jalan rusak. Ditambah satu lagi masalah yakni peristiwa OTT KPK terhadap Bupati yang belum lama menjabat. Artinya ada (indikasi) budaya korupsi akut di kota Kamir ini.
Angka kemiskinan di kota ikhlas termasuk sepuluh besar tertinggi di Jawa Tengah, meskipun ada penurunan pada tahun 2022 yang lalu. Jumlah kaum papa di Pemalang 15,05 persen dari sebelumnya pada kisaran 16,5 persen.
Kita apresiasi ada penurunan, tapi se-uprit yakni 1,5 persen dan angkanya lebih tinggi dibanding angka kemiskinan Jawa Tengah yang berkisar 10 koma sekian persen. Kalau dibandingkan angka kemiskinan nasional lebih jomplang lagi karena prosentase kemiskinan Indonesia pada kisaran 9 koma sekian persen.
Betul “ojo dibanding-bandingke” kata Farel Prayoga. Tetapi apapun itu, kemiskinan di Pemalang masih dua digit dan ini “PR” njlimet bagi siapapun Bupati yang berkuasa di Kota Grombyang.
Setiap rezim pemerintahan yang berkuasa faham betul akan persoalan itu dan berupaya mengatasinya. Oke, pemerintahan silih berganti namun problem besar tersebut masih menjadi PR yang belum terselesaikan sampai hari ini. Apa kendalanya? Meneketehe!
Jika bersandar pada APBD yang diharapkan ada gelontoran dana besar mengatasi kemiskinan entah dengan mekanisme bantuan sosial plus memberi kailnya atau permodalan bagi usaha kecil, penciptaan lapangan kerja dan seterusnya, jika itu ada mungkin berdampak signifikan menurunkan indeks kemiskinan di Pemalang.
- Penulis: puskapik