Sidang Kasus Pengeroyokan Liga 3 Askab PSSI Pemalang, Saksi Ungkap Kondisi Korban
- calendar_month Jum, 13 Mei 2022


Menurut Erma, pemeriksaan CT Scan tak bisa dilakukan di RSUD dr M Ashari karena tegangan listrik turun.
Saksi lainnya, Wati, yang tak lain adalah istri Sarifudin, mengaku, melihat suaminya sudah dalam kondisi terbaring dalam perawatan di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD dr M Ashari.
“Kondisinya sudah (menurun) tidak seperti di UGD. Detak jantungnya di IGD sudah tidak seperti di UGD. Katanya sih sudah kritis, gitu.” kata Wati sambil bercucuran air mata.
Lebih lanjut saksi Supriyanto menjelaskan, dirinya yang kala itu tengah bertugas di Polsek Pemalang, langsung menuju ke TKP (Stadion Mochtar). Saat itu sudah tak ada keributan.
“Korban satu orang sudah di rumah sakit (RSUD dr M Ashari), kita tahu dari panitianya saudara Bambang.” jelas Supri.
Setelah mendapat informasi tersebut, Supri kemudian melapor kepada pimpinannya dan mengecek kondisi korban yang dirawat di RSUD dr M Ashari Pemalang.
“Waktu itu korban masih di UGD. Saya tidak tahu persis kondisinya, saya menengok dengan jarak yang tidak terlalu dekat. Korban berbaring,” jelasnya.
Saksi Irun yang saat kejadian sedang mengelola parkir di Stadion Mochtar, menceritakan, dirinya langsung masuk ke stadion ketika mendengar adanya keributan.
Irun bahkan sempat ikut melerai suporter Putra Jaya FC (Kramat) dengan Perselo FC (Banjarmulya) yang terlibat kericuhan di tribun tengah Stadion Mochtar.
“Setelah saya masuk, saya lihat Fatkhurozaq (teman korban) pengurusnya Perselo FC, saya fokus memisahkan. Ya disitu ada yang pukul-pukulan, sekitar 15 orang.” jelasnya.
- Penulis: puskapik




























