Di Tegal, Ada Sekolah Dibayar Pakai Sampah
- calendar_month Ming, 26 Sep 2021

Sejumlah siswa sekolah alam Sakila Kerti Kota Tegal menyerahkan bungkusan berisi sampah untuk membayar sekolah.FOTO/PUSKAPIK/SR

Yusqon mengungkapkan, dari hasil pengumpulan sampah ke DLH, mendapatkan uang rata-rata sebesar Rp 50.000 rupiah setiap minggu. Uang tersebut dipakai untuk membeli sarana dan prasarana sekolah.
“Nantinya sampah yang sudah dikumpulkan bisa ditukarkan menjadi uang, yang kemudian dikembalikan lagi untuk sarana dan prasarana sekolah. Rata-rata, setiap minggu bisa mendapat Rp 50.000,” ujar Yusqon.
Yusqon mengatakan, selain dapat mengurangi volume sampah di Kota Tegal, cara ini juga untuk menanamkan para siswa agar peduli terhadap kebersihan lingkungan serta menjaga kesehatan.
Ditambahkan Yusqon, pihaknya tidak menargetkan setiap siswa harus membawa sampah saat hari Jumat. Sebab dia khawatir, jika dibebankan target maka mereka akan takut dan enggan untuk berangkat sekolah.
“Kalau ditarget harus bawa sekian, takutnya mereka malah tidak sekolah. Orang tuanya akan sengaja mencari sampah. Kalau sekarang ini kan memang sampah yang diproduksi mereka, bukan kemudian sengaja mencari sampah,” tegasnya.
Saat ini jumlah siswa di Sekolah Alam Sakila Kerti sebanyak 84 orang dengan usia 2 tahun hingga 6 tahun. Mereka sebagian besar merupakan warga sekitar obyek wisata di KotaPAI dan pedagang di kawasan PAI.
Keberadaan sekolah alam gratis Sakila Kerti disambut gembira warga, karena sangat membantu pendidikan anak-anak tanpa harus mengeluarkan biaya besar.
“Saya senang anak saya bisa sekolah yang benar-benar gratis, bayarnya cuma pakai sampah,” kata Salah satu orang tua siswa, Mulyarini (52).
Kontributor: Sakti Ramadhan
Editor: Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik