Fenomena Jatuh Massal Burung Pipit, Bahaya Perubahan Iklim
- calendar_month Sab, 18 Sep 2021


Oleh : Fatmata Juliansyah
Fenomena burung pipit yang jatuh dan mati secara massal di Gianyar, Bali, awal minggu ini ramai dibicarakan publik. Karena sangat banyak burung pipit yang secara tiba-tiba berjatuhan dan jumlahnya mencapai ribuan ekor.
Hal lain yang ditakuti adalah akan menularkan penyakit infeksius. Namun ternyata hasil uji lab menyatakan bahwa kematian burung-burung itu bukan disebabkan oleh penyakit infeksius. Hasil PCR menunjukkan bahwa burung tersebut negatif dari virus flu burung. Maka jika dilihat dari hasil lab, berarti kemungkinan yang sangat mungkin terjadi adalah kematian burung ini disebabkan oleh faktor lingkungan yg tidak sehat.
Alam memberikan segalanya untuk makhluk hidup, dan makhluk hidup bergantung kepada alam. Ketika alam sudah rusak, tidak ada lagi tempat untuk makhluk hidup, maka selanjutnya adalah kepunahan. Dari fenomena itu, seharusnya kita semakin perduli terhadap alam kita, karena sangat mungkin itu terjadi akibat dari perubahan iklim.
Mungkin jatuhnya ribuan burung terlihat sepele untuk sebagian pihak, tetapi sebetulnya hal ini sangat serius, karena jika betul ini adalah akibat dari perubahan iklim, maka kita sudah bisa bayangkan ke depannya seperti apa.
Perubahan iklim disebabkan oleh pemanasan global, dan pemanasan global dipicu oleh emisi-emisi yang dihasilkan dari kegiatan/aktivitas manusia, seperti dari industri, kendaraan bermotor, dan energi kotor lainnya.
Maka pemerintah yang mempunyai wewenang sebagai pencipta kebijakan harus punya solusi untuk hal ini, salah satunya adalah melakukan transisi energi dari energi kotor bahan dasar fosil ke energi bersih seperti energi terbarukan, dalam upaya pencapaian zero emission untuk memulihkan lingkungan dan iklim.
- Penulis: puskapik