Disebut Angka Kematian Naik, Begini Penjelasan Jubir Satgas Covid-19 Kabupaten Tegal
- calendar_month Kam, 16 Sep 2021

Ruang Isolasi Covid-19 di salah satu RS di Kabupaten Tegal. FOTO/PUSKAPIK/SAKTI RAMADHAN

PUSKAPIK.COM, Slawi – Juru Bicara Penanganan COVID-19 Kabupaten Tegal Sarmanah Adi Muraeny menyatakan jumlah kasus kematian akibat virus corona di Kabupaten Tegal menurun jika merujuk pada data real di lapangan.
Sarmanah merinci sepekan lalu ada 25 kasus baru, di mana 4 antaranya meninggal dunia. Angka itu termasuk yang dirawat di luar wilayah Kabupaten Tegal tapi KTP-nya Kabupaten Tegal, misalnya yang dirawat di RS Harapan Anda Kota Tegal.
Sarmanah menegaskan, dari data itu, sebenarnya kasus angka kematian COVID-19 dalam seminggu ini terbilang sedikit. Sebab dari 25 kasus baru, hanya 4 meninggal, maka angka kematiannya 16 persen.
“Kasusnya itu sebetulnya sedikit. Ada 25 kasus baru dan yang meninggal 4 kasus, jadi pembaginya sedikit loh. Pengennya kan kasusnya sedikit dan yang meninggal itu sedikit,” kata Sarmanah, Rabu siang, 15 September 2021.
Menurutnya, 4 kasus meninggal itu terjadi di 4 rumah sakit, yakni RSUI Harapan Anda Kota Tegal 1 kasus, RSUI Singkil Adiwerna 1 kasus, RS Mitra Siaga 1 kasus dan RSUD dr Soesilo 1 kasus.
“Jadi 4 banding 25, jadi 16 persen. Makanya Kabupaten Tegal sekarang naik lagi menjadi level 3,” ujarnya.
Pernyataan Sarman ini sekaligus untuk membantah pernyataan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, yang menyebut ada tren kenaikan kasus kematian akibat COVID-19 di tiga daerah di Jawa Tengah, yakni Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Semarang.
Hal itu diungkapkan Luhut saat menggelar konferensi pers virtual penanganan COVID -19 Jawa-Bali yang digelar pada Senin, 13 September 2021.
- Penulis: puskapik