FPKB DPRD Pemalang: Persetujuan Pemkab Ngutang Rp 50 M Terkesan Tergesa-gesa Di-dok
- calendar_month Jum, 3 Sep 2021

Slamet Ramuji, Ketua Fraksi PKB Pemalang

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Pemalang, Slamet Ramuji, menyayangkan rapat Badan Anggaran (Banggar) DPRD Pemalang, yang membahas wacana utang Pemkab untuk menutupi defisit anggaran Rp 50 M terkesan tergesa-gesa diketok.
Menurutnya, dalam rapat tersebut perwakilan FPKB tidak diberikan waktu yang cukup untuk memberikan penjelasan-penjelasan solusi alternatif untuk menghindari opsi utang kepada pihak ketiga.
“Kami FPKB menyikapi defisit anggaran yang totalnya mendekati angka Rp 50 M. Jika masih bisa dicarikan jalan keluarnya maka dengan segala efeknya jangan menambah beban lagi dengan hutang,” ujarnya.
Slamet menambahkan, pendapat FPKB tetap tidak sepakat dengan keputusan tersebut. Karena nantinya bisa menambah kesengsaraan rakyat. Janji bupati saat kampanye ingin mensejahterakan rakyat bukan dengan utang. Karena dengan hutang justru akan membebani rakyat bukan mensejahterakan rakyatnya.
“Solusi yang kami berikan tetap ingin adanya efisiensi anggaran, dengan mengurangi rencana kegiatan yang tidak bersentuhan langsung dengan kepentingan rakyat. Lalu peningkatan PAD, serta penundaan tunjangan kinerja terutama bagi pegawai golongan 3 ke atas,” katanya.
Lanjutnya, ketika keputusan sudah diambil dengan tergesa-gesa, maka wajar timbul pertanyaan di masyarakat. Ada pos pengeluaran apa di perubahan? hingga anggaran membengkak.
“Kita tidak tahu pandemi ini berakhir sampai kapan. Tidak ada jaminan tahun depan PAD kita meningkat, sementara beban hutang harus tetap dibayar beserta bunganya, lagi-lagi rakyat yang menanggung,” tandasnya.
- Penulis: puskapik