Bapak Satu Anak di Brebes Hidup dengan Kaki diikat Dirantai, Kenapa?
- calendar_month Rab, 18 Agu 2021

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

Sebelum mengalami gangguan jiwa, Kusnandar sempat mondok di pesantren di Jawa Barat. Bahkan, anak Casniti pernah menikahi Waniah, tetangganya dan dikaruniai satu anak. Lantaran menderita sakit jiwa, sang istri memilih untuk berpisah.
Meski kondisi kekuarga serba kekurangan, Casniti tetap membawa anaknya berobat. Sejumlah dokter ahli jiwa di Brebes dan Tegal sudah pernah didatanginya. Namun karena keterbatasan biaya, pengobatan Kusnandar terhenti.
“Sudah sering berobat ke dokter. Rawat jalan. Tapi kalau obatnya habis ya kambuh dan ngamuk lagi. Kalau berobat juga habis banyak,” ungkapnya.
Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Brebes, Johan Asani mengaku belum mendapat laporan soal kondisi Kusnandar. Dia berjanji akan segera melakukan pengecekan langsung ke rumahnya.
“Catatan kami ada 50 orang, tapi yang di Desa Bulakelor sepertinya belum masuk. Karena di data kami tidak ada warga Bulakelor. Dalam waktu dekat saya akan cek ke sana,” terang Johan Asani.
Johan menambahkan, tindakan pemasungan terhadap ODGJ tidak dibenarkan. Mereka harus mendapatkan pengobatan agar bisa dipulihkan jiwanya.
“Sebenarnya ODGJ tidak boleh dipasung. Mereka perlu disembuhkan. Untuk obat-obatan mereka sebenarnya bisa mendapatkannya secara gratis,” kata Johan di kantornya.
Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik