SP Pegadaian Jateng Pastikan Penolakan Holdingisasi Tak Ganggu Pelayanan Nasabah
- calendar_month Sel, 9 Mar 2021

Penolakan sejumlah karyawan Pegadaian di Semarang terhadap rencana holdingisasi yang diwacanakan Pemerintah.FOTO/PUSKAPIK/ISMU PURUHITO

PUSKAPIK.COM, Semarang – Serikat Pekerja (SP) PT Pegadaian sebagai representasi karyawan PT Pegadaian (Persero) di seluruh Indonesia tidak lelah menyuarakan penolakan rencanaholding ultra mikro yang digagas Pemerintah. Selasa 9 Maret 2021 SP Pegadaian kembali menyampaikan agar Pemerintah segera merespons penolakan karyawan Pegadaian di seluruh Indonesia.
Ketua Serikat Pekerja PT Pegadaian, Ketut Suhardiono dalam pernyataannyamengatakan, pihaknya menyayangkan Pemerintah yang tidak merespons dengan baik tuntutan penolakan holding. Ketut meminta pemerintah dan manajemen PT Pegadaian tidak mengabaikan tuntutan mereka. Sebab bila aksi tersebut diabaikan, dikhawatirkan eskalasi aksi ini bakal terus meningkat.
“Setelah akhir Februari lalu ada aksi pemakaian pita hitam oleh semua karyawan PT Pegadaian, selanjutnya akan ada inisiatif aksi yang lain. Karena itu Serikat Pekerja meminta Pemerintah memperhatikan hal ini,†ujarnya.
Ketut Suhardiono kembali menegaskan, rencana holding hanya akan mendatangkan kerugian bagi rakyat kecil. Sebab, menurut Ketut, jika PT Pegadaian sampai di-holding maka dirinya khawatir perusahaannya tidak akan lagi mau memberikan kredit kepada masyarakat kecil yang tidak memiliki akses perbankan.
“Apabila Pegadaian di-holding, diakuisisi, dimerger, atau bentuk privatisasi lainnya, akankah masih bisa melayani rakyat kecil? Maukah bentuk PT Pegadaian baru memberikan kredit ke simbok-simbok yang mengutang hanya untuk sekedar membeli beras,†ujar Ketut saat dihubungi.
- Penulis: puskapik