PUSKAPIK.COM, Batang – Setelah satu pekerja Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, dinyatkan postitif corona (Covid-19), DPRD Batang merekomendasikan PLTU tutup sementara.
Informasi yang dihimpun puskapik.com, Jumat 10 April 2020, menyebut, rekomendasi penutupan sementara PLTU itu, merupakan pandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Batang pada rapat paripurna Kamis 9 April 2020.
Proyek nasional pembangunan pembangkit listrik berkekuatan 2 x 1000 MW itu, setelah satu pekerja PLTU sesuai hasil laboratorium rumah sakit di Surabaya, dinyatakan positif Covid-19.
Bupati Batang, Wihaji, mengungkapkan, penutupan PLTU masih menunggu kebijakan pemerintah pusat, karena merupakan proyek strategis nasional.
“Rekomendasi DPRD menjadi perhatian kita, namun kita juga diminta oleh pemerintah pusat untuk hari-hati dalam mengambil kebijkan berkenaan dengan dampak ekonomi, jika PLTU diutup sementara,” kata Wihaji.
Maka yang lebih penting sekarang, lanjutnya, Pemkab memastikan keseriusan manajemen PLTU mematuhi protokol kesehatan bagi semua pekerja.
“Hanya satu rekomendasi Pemkab yang belum dilaksanakan PLTU, yaitu menyediakan tempat isolasi mandiri. Tapi sudah dikoordinasikan dengan pihak PLTU dan siap membuat tempat isolasi mandiri,” ungkap Wihaji.
Bupati juga menjelaskan dari sekitar 14 ribu pekerja PLTU, sudah ada sebagian pekerja yang diliburkan sementara.
“Jadi tanpa di berhentikan pun, sudah ada laporan ke Pemkab ada ribuan pekerja PLTU sudah libur atau menghentikan pekerjaanya,” tutup Wihaji.
Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman