Telur Asin, Makanan Khas Brebes dari Tradisi China
- calendar_month Jum, 16 Okt 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Banyak yang belum tahu, telur asin makanan khas Brebes, ternyata bermula dari tradisi peranakan Tionghoa.
Kabid Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Brebes, Wijanarto, Jumat 16 Oktober 2020 sore menjelaskan, telur asin ini bukan sekadar produk kuliner. Namun di dalamnya merangkum pengetahuan dan keterampilan tradisional, filosofi kegotongroyongan serta identitas sosial masyarakat Brebes.
Wijanarto menyebut, sejarah telur asin berawal tradisi peranakan Tionghoa dalam mengawetkan bahan makanan termasuk telur. Telur asin ini kemudian bisa menjadi ikon makanan khas Brebes setelah melalui sejarah yang panjang.
“Jadi awalnya dari tradisi mengawetkan makanan dengan cara diasinkan. Peranakan Tionghoa selalu mengawetkan bahan makanan bila akan bepergian jauh sebagai bekal. Tidak hanya telur, jenis makanan lain juga diasinkan agar awet,” ujar Wijanarto.
Telur asin yang semula berawal dari tradisi, setelah melalui sejarah yang panjang kemudian menjadi ikon makanan khas daerah. Ini dimulai dari kuliner khas kalangan etnis Tionghoa yang kemudian dikomersialkan sejak tahun 1950 an.
“Sebetulnya kalau kita lacak, telur asin ini berasal dari tradisi mengawetkan makanan dan ritus sesaji pada Sejit atau dewa bumi di klenteng-klenteng,” ungkap Wijanarto.
Sebagaimana diketahui, kata Wijanarto, kebudayaan kuliner khas Etnis Tionghoa telah memberikan pengaruh pada budaya kuliner di nusantara ini. Salah satunya adalah tekhnologi kekuatan pangan.
Teknik pengawetan makanan dengan pengasinan ini juga memberikan kontribusi paling penting dalam teknologi kuliner nusantara, termasuk membuat telur asin.
Di mana, bermula dari sesaji dewa bumi, kemudian masyarakat Tionghoa ini menjadikan telur asin ini sebagai bagian dari kekuatan untuk bertahan pada masa transisi pasca kemerdekaan.
- Penulis: puskapik