Kasus ‘Import’ Covid-19 di Tegal Terus Meningkat
- calendar_month Jum, 17 Jul 2020

FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

Karena gagal berangkat, ia pun pulang kampung ke rumahnya di Desa Kendayakan, Kecamatan Warureja pada Kamis, 2 Juli 2020. Ia sempat pergi ke Puskesmas Warureja untuk menjalani pengobatan rutin penyakit paru obtruktif kronis TBC.
Mengetahui hasil rapid testnya reaktif, pihak Puskesmas Warureja pun mengantarkan MIB ke RSUD Suradadi untuk dilakukan pengambilan spesimen swab dan mengarahkannya untuk isolasi mandiri di rumah sambil menunggu hasil uji laboratoriumnya keluar.
Joko menambahkan, saat itu, pihaknya segera melakukan pelacakan ke keluarganya di Desa Kendayakan dan menemukan ada empat orang yang menjadi kontak eratnya.
“Hasil rapid test kontak erat MIB hari Kamis, 2 Juli 2020 lalu non reaktif. Tapi kami mendapat kabar, satu orang anaknya yang saat ini bersama MIB di luar kota menderita demam,†ungkapnya.
Menindaklanjuti kasus ini, Joko mengatakan, pihaknya sedang melakukan upaya mediasi agar MIB yang saat sedang berada di Kota Depok bersedia pulang untuk menjalani isolasi mandirinya di rumah ataupun di rumah sakit jika memang diperlukan.
Sementara untuk kontak erat MIB di Desa Banjarturi didapati ada 14 orang yang saat ini sedang menjalani karantina mandiri. Dari hasil penelusuran dan pelacakan tim kesehatan, 12 orang dari kontak erat MIB telah diambil spesimen swabnya.
Sementara untuk kasus terkonfirmasi Covid-19 kedua adalah seorang laki-laki, berinisial MZ (17), asal Desa Banjaragung, Kecamatan Warureja. Awalnya, MZ yang merupakan santri Pondok Pesantren Al Munawar, Kabupaten Rembang mengeluh sakit dan dijemput orang tuanya pada hari Minggu 5 Juli 2020.
- Penulis: puskapik