Ajeng Triyani: Pesantren Sumber Ilmu dan Adab, Bukan Komoditas Sensasi Televisi
- calendar_month 3 jam yang lalu


PEMALANG, puskapik.com – Anggota DPRD Pemalang, Ajeng Triyani, menyesalkan munculnya tayangan salah satu program di Trans7 yang menampilkan narasi negatif terhadap pesantren dan kehidupan santri.
Ajeng menilai tayangan tersebut tidak hanya melukai perasaan masyarakat pesantren, tetapi juga menunjukkan lemahnya sensitivitas media terhadap nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal.
“Saya menyesalkan tayangan yang menggambarkan pesantren secara keliru dan menyinggung kehidupan para kiai serta santri.” kata Ajeng dalam keterangan pers, Selasa 14 Oktober 2025.
“Bagi kami, pesantren adalah sumber ilmu, adab, dan peradaban. Narasi seperti itu sangat tidak pantas muncul di televisi nasional,” lanjutnya.
Sebagai politisi muda yang tumbuh dalam lingkungan Nahdliyin, ia memahami betul bahwa pesantren bukan sekadar lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter dan moral bangsa.
Menurut Ajeng, pesantren telah berperan penting sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga saat ini dalam membentuk masyarakat yang berakhlak, mandiri, dan berdaya saing.
“Santri itu bukan hanya belajar kitab. Mereka belajar menghormati, melayani, dan berjuang. Nilai-nilai itu yang justru
menjadikan bangsa ini punya akar kuat.” tegas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu.
Maka jika ada media menggambarkannya secara sempit, kata Ajeng Triyani, hal itu sama saja mengaburkan jati diri bangsa.
Ajeng juga menyoroti bahwa masyarakat Kabupaten Pemalang memiliki banyak pondok pesantren besar dan kecil yang menjadi bagian penting dari kehidupan sosial.
- Penulis: Eriko Garda Demokrasi
- Editor: Nia