6 Bulan Menyentuh Rakyat, Brebes Membangun Masa Depan
- calendar_month Jum, 12 Sep 2025


BREBES, puskapik.com – Di sebuah desa yang tenang, seorang ibu berdiri di depan rumah sederhana, menatap anaknya mengenakan jaket kampus untuk pertama kalinya.
Bukan jaket mahal, bukan simbol universitas ternama, tapi kain polos yang menyimpan harapan. Harapan bahwa anaknya tak harus putus sekolah, bekerja serabutan, dan menua dalam keterbatasan.
Momen itu menjadi simbol arah baru yang ditempuh Kabupaten Brebes. Lewat program “Brebes Beres!” dan inisiatif “Satu Keluarga Miskin, Satu Sarjana,” pemerintah daerah mulai menjawab ketimpangan dengan langkah konkret. Dalam enam bulan, jumlah penduduk miskin berhasil ditekan sebanyak 25.990 jiwa, dari 283.280 orang (Maret 2024) menjadi 257.290 orang (Maret 2025).
Penurunan ini terjadi meski garis kemiskinan nasional justru naik, menandakan bahwa dampak program benar-benar dirasakan di akar rumput.
Pendidikan menjadi titik masuk utama. Sebanyak 415 anak putus sekolah kembali belajar, 480 warga dewasa mendapat kesempatan kedua, dan 480 mahasiswa dari keluarga miskin berhasil melanjutkan kuliah lewat beasiswa.
Pemerintah tak hanya memperbaiki akses, tapi juga kualitas: 124 sekolah dasar dan menengah direnovasi, dan 25 sekolah mendapat alat praktik baru.
Program ini bukan sekadar bantuan biaya, tapi strategi pemutus rantai kemiskinan struktural. Satu sarjana di tiap keluarga miskin diharapkan menjadi pintu keluar dari keterbatasan, sekaligus inspirasi bagi lingkungan sekitarnya.
Dampak pendidikan mulai terasa di sektor ketenagakerjaan. Pada 2024, Brebes mencatat 1,15 juta angkatan kerja, dengan 1,05 juta sudah bekerja. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) saat itu berada di angka 8,35%, tertinggi di Jawa Tengah. Setahun kemudian, arah mulai bergeser.
- Penulis: Gusti
- Editor: Nia