Kisah Dramatis Bupati Pemalang Kyai Makmur, Ditangkap dan Dibunuh Belanda
- calendar_month Kam, 14 Agu 2025


Rumah joglo tua di Jalan Kolonel Sugiono, Taman, Kabupaten Pemalang menjadi saksi bisu penangkapan Bupati Pemalang ke-3, Kyai Makmur. Peristiwa itu tepatnya terjadi tanggal 9 September 1947, pagi hari. Suasana mencekam menyelimuti rumah keluarga Nyai Samnah, istri Kyai Makmur, hari itu.
Dua lapis Pasukan Belanda mengepung rumah tersebut sejak pagi buta. Mereka datang untuk menangkap Kyai Makmur yang sedang berada di dalamnya, setelah berkali-kali lolos. Pagi itu, akhirnya mereka berhasil menangkap Bupati Makmur bersama adiknya Romdhon dan menembak mereka.
Kini rumah joglo tua milik keluarga Nyai Samnah itu dihuni Bakrin Santoso bersama istri dan anaknya. Bakrin Santoso merupakan anak dari Jazuli Agus adik Nyai Samnah. Rumah itu masih utuh, tanpa banyak perubahan. Hanya saja bangunan pondok yang dibangun Kyai Makmur kini tak bersisa.
“Iya, kalau dari cerita bapak saya dulu penangkapannya disini. Dulu di rumah ini, Mbah Kyai Makmur dan Mbah Samnah menghuni kamar paling belakang. Ini sebagian besar bangunannya masih asli.” tutur Arina Nurul Ilma, Cicit Kemenakan Kyai Makmur kepada puskapik.com, Kamis (14/8/2025).
Detik-detik Tentara Belanda Menangkap Kyai Makmur
Suasana penangkapan Kyai Makmur tak kalah dramatis dengan penangkapan Pangeran Diponegoro oleh pasukan Jenderal De Kock di Rumah Residen Kedu di Magelang. Tanpa basa basi, tanpa iming-iming perundingan, Kyai Makmur dikepung dan ditangkap dengan dua lapis pasukan.
Setelah Kyai Makmur memutuskan keluar dari Pendopo Kabupaten Pemalang dan masuk ke pedalaman, tentara Belanda rutin berpatroli di Jalan Raya Taman (kini Jalan Kolonel Sugiono). Mereka mondar-mandir mengawasi rumah keluarga Kyai Makmur, bupati yang memiliki pengaruh kuat terhadap kaum gerilya.
- Penulis: puskapik