Brebes  

Pengentasan Kemiskinan Jateng Tertinggi di Indonesia, Wamensos Apresiasi Langkah Gubernur Ahmad Luthfi

PUSKAPIK.COM, Brebes – Program pengentasan kemiskinan yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi membuahkan hasil signifikan. Wakil Menteri Sosial Agus Jabo memberikan apresiasi atas capaian tersebut, di mana 2.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kabupaten Brebes resmi naik kelas.

Para KPM yang sebelumnya menerima bantuan sosial kini menghentikan penerimaan bantuan karena telah mampu memenuhi kebutuhan hidup dari usaha mandiri. Durasi penerimaan bantuan bervariasi, ada yang hingga lima tahun, ada pula yang lebih singkat. Keinginan untuk mandiri mendorong mereka mengembangkan usaha hingga “lulus” dari kemiskinan melalui proses graduasi.

Graduasi merupakan program Kementerian Sosial yang menandai berakhirnya status penerima Program Keluarga Harapan (PKH) akibat peningkatan kondisi sosial ekonomi. Dalam prosesi, warga mengenakan toga layaknya wisuda.

Menurut Agus Jabo, jumlah peserta graduasi di Brebes menjadi yang terbanyak secara nasional. Ia menyebut capaian ini tak lepas dari inisiatif Gubernur Ahmad Luthfi yang sudah menjalin kerja sama dengan Kemensos bahkan sebelum resmi dilantik. Presiden Prabowo Subianto juga menargetkan kemiskinan ekstrem 0 persen pada 2026 dan tingkat kemiskinan nasional di bawah 5 persen pada 2029.

Gubernur Ahmad Luthfi menegaskan, keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi semua pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Penurunan angka kemiskinan di Jateng tercatat dari 9,58 persen menjadi 9,48 persen. Menurutnya, pengentasan kemiskinan harus menyentuh berbagai aspek, mulai dari peningkatan keterampilan kerja, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga jaminan pendidikan bagi anak-anak keluarga miskin.

“Output pembangunan wilayah adalah kesejahteraan masyarakat, dan caranya dengan memangkas angka kemiskinan secara kolaboratif,” ujarnya.

Salah satu penerima manfaat, pasangan Taryono dan Setia Puji, berhasil bangkit setelah memulai usaha bakso keliling. Sejak menerima bantuan pada 2020, mereka perlahan membangun kemandirian hingga mampu mencukupi kebutuhan keluarga tanpa bantuan sosial. **

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!