Pohon Beringin Alun-alun Pemalang Sudah Ada Sejak Era Kerajaan
- calendar_month Sel, 8 Apr 2025


PUSKAPIK.COM, Pemalang – Tragedi tumbangnya pohon beringin di Alun-alun Kabupaten Pemalang saat Salat Idul Fitri pekan lalu yang menewaskan empat warga Kelurahan Pelutan Pemalang, masih begitu membekas di benak masyarakat.
Kejadian yang menggemparkan itu pun masih jadi perbincangan. Kini, pohon-pohon beringin raksasa si Alun-alun ‘Kota Ikhlas’ itu dibabat. Tampak hanya tersisa beberapa pohon beringin dan pohon peneduh lainnya.
Berbicara soal pohon beringin di Alun-alun Kabupaten Pemalang. Rupanya, pohon yang kerap dianggap punya kesan angker di ruang publik pusat kota itu memiliki sejarah panjang dan seolah menjadi dua hal yang tak terpisahkan.
Pemerhati Budaya sekaligus sejarawan Kabupaten Pemalang, Koestoro (80), mengaku, masih ingat bagaimana tatanan Alun-alun Kabupaten Pemalang tempo dulu. Termasuk, ihwal adanya pohon-pohon beringin disana.
Koestoro sebagai salah satu tokoh yang terlibat dalam tim konseptor Hari Jadi Pemalang itu pun bercerita panjang mengenai sejarah Alun-alun Pemalang. Ia menyebut, kawasan tersebut sudah ada sejak Pemalang dipimpin Tedjo Soemirat.
“Kalau kawasan Alun-alun itu sudah ada sejak Tedjo Soemirat atau Pangeran Sangkolo Boewono (1618-1640).” ungkap Koestoro saat ditemui puskapik.com di rumahnya, Senin (7/4/2025).
“Dulu rumah pemimpin Pemalang ya yang sekarang jadi SMAN 3 Pemalang, halamannya termasuk Alun-alun, itu dikasih pagar.” jelasnya.
Sejak dahulu, kata Koestoro, pohon beringin yang kerap diartikan sebagai lambang pengayoman memang menjadi pakem dari Alun-alun di Jawa. Dimana setiap Alun-alun selalu ditanami beringin kembar, termasuk di Kabupaten Pemalang.
- Penulis: puskapik