Pemkot Pekalongan Gencarkan Kampanye Gerakan Menabung di Bank Sampah
- calendar_month Sen, 27 Jan 2020

Petugas Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Surono sedang memilah sampah, Senin (27/1/2020). FOTO/PUSKAPIK/SURYONO

PEKALONGAN (PUSKAPIK) – Pemerintah Kota Pekalongan terus menggencarkan kampanye Gerakan Menabung di Bank Sampah kepada masyarakat. Gerakan ini mengedepankan sistem pendauran sampah menjadi produk bermanfaat sehingga berdampak terhadap kelestarian lingkungan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Purwanti mengatakan, Gerakan Menabung di Bank Sampah merupakan salah satu upaya mengurangi permasalahan sampah dan menjadi alternatif bagi masyarakat untuk menambah pendapatan. Menurut Purwanti, bank sampah harus dioptimalkan untuk mereduksi sampah di tingkat hulu, sehingga efektif mengurangi beban atau volume sampah yang terkirim ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
“Jika kesadaran akan kebersihan dan pengelolaan sampah sudah baik, tentu nantinya volume sampah akan bisa berkurang,” kata Purwanti di ruang kerjanya, Senin (27/1/2020).
Saat ini, telah berdiri sekitar 54 unit Bank Sampah di tingkat RW tapi hanya 50% yang aktif berjalan. Bank Sampah Induk berada di Kelurahan Kuripan, Kertoharjo. Selain itu, juga ada Bank Sampah yang didirikan komunitas atau organisasi kemasyarakatan (ormas) yang peduli lingkungan, kelurahan, dan sekolah.
“Pengurangan sampah dimulai dengan memilah sampah yang dapat dimanfaatkan lebih lanjut dan punya nilai ekonomis. Pengurangan sampah di sumber yang menjadi kegiatan strategis daerah perlu gerakan dari semua masyarakat, tak terkecuali masyarakat sekitar hingga tingkat pelajar,” kata Purwanti.
Petugas pemilah sampah di Bank Sampah Induk Kota Pekalongan, Surono menambahkan, menabung di Bank Sampah sangatl mudah. Masyarakat hanya perlu mengumpulkan sampah kemudian memilah sampah sesuai jenisnya (plastik, kertas, dan logam), bisa secara individu maupun kelompok. Mereka lalu datang ke Bank Sampah dengan membawa sampah terpilah tersebut.
- Penulis: puskapik