Senin, 8 Sep 2025
light_mode

Obor Marhaenisme yang Mulai Redup

  • calendar_month Kam, 23 Mar 2023

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah menorehkan banyak pristiwa-peristiwa penting. Mulai dari peristiwa yang setiap tahunnya diperingati, hingga peristiwa yang memang sengaja digelapkan fakta kebenarannya kepada khalayak umum. Peristiwa G30S/PKI telah menjadi hantu di masyarakat dan sebenarnya masih mengandung kontroversi. Orang-orang PKI dan ajaran-ajaran kiri pun dibabat habis saat era Orde Baru dengan itu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno juga mendapat imbas atas kejadian tersebut.

Bung Karno dikudeta dari tahta Kepresidenan hingga sisa-sisa akhir hidupnya beliau menjadi tahanan politik karena “dianggap” terlibat dalam peristiwa kelam yang belum tentu kebenarannya. Tidak sampai disitu, ajaran-ajaran yang berbau kiri juga dimusnahkan pada zaman Orde Baru karena dianggap bertentangan dengan negara dan dipropagandakan sebagai ajaran yang diharamkan oleh negara.

Alhasil, dengan itu juga ajaran Bung Karno pun dianggap sebagai gerakan kiri, bahkan lebih tragisnya dianggap sebagai bagian dari ajaran Komunis. Hal itu terbukti ketika pemerintahan Orde Baru melakukan politik de-Soekarnoisasi dan de-Ideologoisasi, termasuk buku-buku Soeakrno banyak dilarang untuk dibaca.

Lantas muncul pertanyaan saat ini. Ada apa dengan ajaran-ajaran Bung Karno itu sehingga dianggap sebagai ajaran yang berbahaya terhadap Indonesia?. Bukankah dalam catatan sejarah bahwa sepanjang hidup Bung Karno, beliau telah menorehkan segala hidupnya terhadap bangsa Indonesia. Walaupun, kesalahan yang dibuat oleh Bung Karno juga ada, tetapi mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah ia lakukan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Ya, ajaran Bung Karno yang kita kenal dengan istilah Marhaenisme adalah suatu asas perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan Kolonialisme, Kapitalisme dan Imperialisme. Suatu ajaran yang terkontaminasi dengan ajaran-ajaran Marxisme dan kondisi Indonesia pada waktu itu.

Awalnya, istilah Marhaenisme di lhami oleh Bung Karno ketika beliau sedang jalan-jalan di pinggiran kota Bandung saat statusnya masih mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB, itu dijelaskan dalam buku “Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia ” yang ditulis oleh Cindy Adams. Bung Karno pada waktu menjumpai seorang petani sedang menggarap tanah yang luasnya tidak cukup untuk makan bersama dengan keluarga.

Hingga akhirnya Bung Karno melakukan wawancara dengan petani tersebut. Dengan itulah, Bung Karno dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa petani tersebut telah ditindas oleh sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Padahal, faktanya petani tersebut menggarap tanah sendiri, memiliki gubuk (tempat tinggal) sendiri, cangkul (alat produksi) sendiri, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak cukup untuk makan bersama sanak dan keluargannya.

Akhir dari wawancara itu Bung Karno menyempatkan untuk menanyakan nama si petani, dan nama si petani itu yakni Marhaen. Kemudian bung karno menggambarkan bahwa Marhaen adalah rakyat kecil, Marhaen tinggal di bumi ibu pertiwi sendiri, punya modal sendiri tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena ada sistem yang menindas yang tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil.

Sehingga Bung Karno mengatakan kalau Marhaen dapat dijadikan sebagai simbol untuk rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Entah itu, petani, pedagang, tukang becak dan kaum buruh, mereka semuanya adalah kaum Marhaen. Mereka semua telah ditindas oleh sistem penindasan dan mereka juga memiliki nasib yang sama.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Komisi A DPRD Dorong Pemda Pemalang Buat SOTK yang Efektif dan Efisien

    • calendar_month Sen, 14 Apr 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Ketua Komisi A DPRD Pemalang Bidang Pemerintahan, Fahmi Hakim, mendorong Pemerintah Daerah Pemalang membangun sistem yang efektif dan efisien agar merit system benar-benar bisa dijalankan. Menurut Fahmi, dengan mendorong dan mengembangkan sistem yang efektif dan efisien, pemerintah daerah dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan. Disamping itu, lanjut […]

    Bagikan Ke Teman
  • 100 Hari Kerja, Faiz-Suyono Prioritaskan Pendidikan dan Infrastruktur

    • calendar_month Rab, 5 Mar 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Batang – Pasca menjalani retreat Bupati Batang M. Faiz Kurniawan bersama Wakil Bupati Suyono, akhirnya resmi menjalankan tugas sebagai kepala daerah. Prosesi tersebut ditandai dengan serah terima jabatan (Sertijab) dari Penjabat Bupati Lani Dwi Rejeki kepada Bupati M. Faiz Kurniawan. Bupati Batang M. Faiz Kurniawan memastikan, program kerja selama 100 hari bersama Wabup Suyono […]

    Bagikan Ke Teman
  • Top! RW 05 Kebondalem, Pemalang, Jadi Kampung Siaga Covid-19

    • calendar_month Sen, 19 Okt 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Hari ini, Kampung siaga Covid-19 Rukun Warga (RW) 05, Kelurahan Kebondalem,Pemalang, diresmikan. Peresmian kampung siaga Covid-19 ini di gelar di Jalan Porong, dihadiri perwakilan warga dari seluruh Rukun Tetangga (RT) di RW setempat, serta Ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Senin 19 Oktober 2020. Kampung siaga Covid-19 ini diresmikan Ketua RT 5, Mulyanto. […]

    Bagikan Ke Teman
  • Longsor Parah, Desa Bongas – Tlagasana Pemalang Butuh Jalan Baru

    • calendar_month Kam, 9 Jan 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Jalan penghubung Desa Bongas dengan Desa Tlagasana di Kecamatan Watukumpul Kabupaten Pemalang, longsor setelah didera hujan deras, Rabu (8/1/2025), malam. Kepala Desa Bongas, Arum Subiyakta, menuturkan, longsoran terjadi sekitar pukul 21.00 WIB. Hujan deras semalaman membuat longsor di jalan penghubung desanya dengan Desa Tlagasana itu kian parah. “Sebetulnya sudah cukup lama memang […]

    Bagikan Ke Teman
  • Viral! Video Remaja Dikeroyok di Depan Kantor Bupati-Wakil Bupati Pemalang

    • calendar_month Rab, 6 Apr 2022
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Baru-baru ini beredar video di media sosial keributan antar remaja di Jalan Kyai Makmur, Kelurahan Kebondalem, tepatnya di depan Kantor Bupati dan Wakil Bupati Pemalang. Dalam video yang diunggah akun Instagram @explorepemalang itu, tampak segerombolan remaja berlarian dikejar gerombolan remaja lainnya. Salah satu remaja tampak jatuh dan dikeroyok. “Perang sarung berujung gelut. […]

    Bagikan Ke Teman
  • Warga Pekalongan Diminta Patuhi Larangan Mudik Lebaran

    • calendar_month Sen, 12 Apr 2021
    • 3975Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan meminta masyarakat patuh terhadap larangan mudik Lebaran 2021 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kebijakan tersebut dikeluarkan untuk kemaslahatan bersama berkaitan dengan pandemi Covid-19 yang belum mereda. Itu disampaikan Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid (Aaf) usai menhadiri Apel Gelar Paskan Ops Keselamatan Lalu Lintas Candi 2021 dalam rangka […]

    Bagikan Ke Teman
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!
expand_less