Kamis, 23 Okt 2025
light_mode

Obor Marhaenisme yang Mulai Redup

  • calendar_month Kam, 23 Mar 2023

Sejarah perjalanan bangsa Indonesia telah menorehkan banyak pristiwa-peristiwa penting. Mulai dari peristiwa yang setiap tahunnya diperingati, hingga peristiwa yang memang sengaja digelapkan fakta kebenarannya kepada khalayak umum. Peristiwa G30S/PKI telah menjadi hantu di masyarakat dan sebenarnya masih mengandung kontroversi. Orang-orang PKI dan ajaran-ajaran kiri pun dibabat habis saat era Orde Baru dengan itu, Presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno atau Bung Karno juga mendapat imbas atas kejadian tersebut.

Bung Karno dikudeta dari tahta Kepresidenan hingga sisa-sisa akhir hidupnya beliau menjadi tahanan politik karena “dianggap” terlibat dalam peristiwa kelam yang belum tentu kebenarannya. Tidak sampai disitu, ajaran-ajaran yang berbau kiri juga dimusnahkan pada zaman Orde Baru karena dianggap bertentangan dengan negara dan dipropagandakan sebagai ajaran yang diharamkan oleh negara.

Alhasil, dengan itu juga ajaran Bung Karno pun dianggap sebagai gerakan kiri, bahkan lebih tragisnya dianggap sebagai bagian dari ajaran Komunis. Hal itu terbukti ketika pemerintahan Orde Baru melakukan politik de-Soekarnoisasi dan de-Ideologoisasi, termasuk buku-buku Soeakrno banyak dilarang untuk dibaca.

Lantas muncul pertanyaan saat ini. Ada apa dengan ajaran-ajaran Bung Karno itu sehingga dianggap sebagai ajaran yang berbahaya terhadap Indonesia?. Bukankah dalam catatan sejarah bahwa sepanjang hidup Bung Karno, beliau telah menorehkan segala hidupnya terhadap bangsa Indonesia. Walaupun, kesalahan yang dibuat oleh Bung Karno juga ada, tetapi mungkin tidak sebanding dengan pengorbanan yang telah ia lakukan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Ya, ajaran Bung Karno yang kita kenal dengan istilah Marhaenisme adalah suatu asas perjuangan untuk melawan segala bentuk penindasan Kolonialisme, Kapitalisme dan Imperialisme. Suatu ajaran yang terkontaminasi dengan ajaran-ajaran Marxisme dan kondisi Indonesia pada waktu itu.

Awalnya, istilah Marhaenisme di lhami oleh Bung Karno ketika beliau sedang jalan-jalan di pinggiran kota Bandung saat statusnya masih mahasiswa di Technische Hoogeschool te Bandoeng sekarang ITB, itu dijelaskan dalam buku “Biografi Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia ” yang ditulis oleh Cindy Adams. Bung Karno pada waktu menjumpai seorang petani sedang menggarap tanah yang luasnya tidak cukup untuk makan bersama dengan keluarga.

Hingga akhirnya Bung Karno melakukan wawancara dengan petani tersebut. Dengan itulah, Bung Karno dapat mengambil sebuah kesimpulan bahwa petani tersebut telah ditindas oleh sistem yang diterapkan pemerintah kolonial Belanda waktu itu. Padahal, faktanya petani tersebut menggarap tanah sendiri, memiliki gubuk (tempat tinggal) sendiri, cangkul (alat produksi) sendiri, tetapi hasil yang ia dapatkan tidak cukup untuk makan bersama sanak dan keluargannya.

Akhir dari wawancara itu Bung Karno menyempatkan untuk menanyakan nama si petani, dan nama si petani itu yakni Marhaen. Kemudian bung karno menggambarkan bahwa Marhaen adalah rakyat kecil, Marhaen tinggal di bumi ibu pertiwi sendiri, punya modal sendiri tetapi tidak bisa melakukan apa-apa karena ada sistem yang menindas yang tidak ada keberpihakan kepada rakyat kecil.

Sehingga Bung Karno mengatakan kalau Marhaen dapat dijadikan sebagai simbol untuk rakyat kecil yang ditindas oleh sistem. Entah itu, petani, pedagang, tukang becak dan kaum buruh, mereka semuanya adalah kaum Marhaen. Mereka semua telah ditindas oleh sistem penindasan dan mereka juga memiliki nasib yang sama.

Bagikan Ke Teman
  • Penulis: puskapik

Rekomendasi Untuk Anda

  • Pakar Undip: Tanggul Laut Jadi Solusi Banjir Rob di Sayung

    Pakar Undip: Tanggul Laut Jadi Solusi Banjir Rob di Sayung

    • calendar_month Rab, 25 Jun 2025
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Semarang – Banjir rob di kawasan Sayung, Kabupaten Demak, masih terus terjadi. Fenomena yang sudah berlangsung sejak 1990 ini hanya bisa diatasi dengan pembangunan tanggul laut. Saat ini, pemerintah pusat tengah mempercepat proses pengerjaan tanggul tersebut dan diperkirakan selesai pada 2027. Masuknya genangan rob kini tak hanya merambah pemukiman warga di pesisir pantai, tapi […]

    Bagikan Ke Teman
  • Di Brebes, 20 Pekerja Pabrik Garmen Positif Covid-19

    Di Brebes, 20 Pekerja Pabrik Garmen Positif Covid-19

    • calendar_month Ming, 20 Jun 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Brebes – Setelah mengikuti medical chek up, puluhan karyawan sebuah pabrik garmen di Brebes, positif Covid-19. Mereka yang dinyatakan positif adalah karyawan PT Daehan Global, sebuah pabrik garmen yang berada di Desa Cimohong, Kecamatan Bulakamba, Brebes. “Para karyawan yang positif ada 20 orang. Mereka itu diperiksa saat menjalani general chek up untuk perpanjangan kontrak […]

    Bagikan Ke Teman
  • Mudik Dilarang, Pos Penjagaan Masuk Pekalongan Diperketat

    Mudik Dilarang, Pos Penjagaan Masuk Pekalongan Diperketat

    • calendar_month Rab, 5 Mei 2021
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Pemerintah Kota Pekalongan bersama instansi terkait mengetatkan penjagaan, untuk mendukung larangan mudik sekaligus sebagai upaya pencegahan Covid-19. Menurut Wali Kota Pekalongan, Afzan Arslan Djunaid (Aaf), mudik masih berpotensi membuat Covid-19 merebak atau muncul klaster-klaster baru penularan Covid-19. “Bahkan untuk Idul Fitri ini Mendagri telah mengeluarkan edaran larangan open house dan halal bi […]

    Bagikan Ke Teman
  • Besaran Bantuan Keuangan Parpol 2025 di Tegal, Begini Cara Menghitungnya

    Besaran Bantuan Keuangan Parpol 2025 di Tegal, Begini Cara Menghitungnya

    • calendar_month Rab, 17 Sep 2025
    • 0Komentar

    TEGAL, puskapik.com – Enam dari tujuh partai politik pemenang Pemilihan Umum 2024 Kota Tegal, menerima bantuan keuangan partai politik dari Pemerintah Kota Tegal pada Juli 2025 lalu. Besaran bantuan itu dihitung berdasarkan dengan ketentuan yang berlaku. Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik atau Bakesbangpol Kota Tegal, Budi Saptaji menuturkan, bantuan keuangan partai politik atau yang […]

    Bagikan Ke Teman
  • Serahkan SK Pembubaran, Kapolres Sambangi Ketua FPI Pemalang

    Serahkan SK Pembubaran, Kapolres Sambangi Ketua FPI Pemalang

    • calendar_month Kam, 31 Des 2020
    • 0Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Kapolres Pemalang AKBP Ronny Tri Prasetyo Nugroho bersama jajaran Muspida Kabupaten Pemalang mendatangi kediaman Ketua Front Pembela Islam (FPI) Pemalang, Ustaz Muhammad di Petarukan, Kamis siang, 31 Desember 2020. Kedatangan rombongan Muspida tersebut guna menyerahkan SK 6 menteri tentang larangan kegiatan penggunaan simbol dan atribut serta penghentian kegiatan FPI. “Pelarangan kegiatan FPI […]

    Bagikan Ke Teman
  • Baznas Pemalang Serahkan Bantuan Rp 800 Juta ke Ponpes, Madin, dan TPQ

    Baznas Pemalang Serahkan Bantuan Rp 800 Juta ke Ponpes, Madin, dan TPQ

    • calendar_month Kam, 14 Mei 2020
    • 4Komentar

    PUSKAPIK.COM, Pemalang – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Pemalang, menyerahkan bantuan kepada pondok pesantren, madrasah diniyah, dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) se-Kabupaten Pemalang. Penyerahan dilakukan Wakil Bupati, H Martono dan Sekda, M Arifin di Pendopo Kecamatan Pemalang, Kamis 14 Mei 2020. Agenda ini adalah program bantuan bisyaroh lembaga pondok pesantren, madrasah diniyah, dan TPQ yang […]

    Bagikan Ke Teman
expand_less