Ditunggangi, Kongsi GEMPAR Tarik Diri dari Isu Korupsi di Pemalang
- calendar_month Sab, 21 Des 2019

Ormas GPI bersama Gemura, Perisai, dan ASA menggelar konferensi pers di Rumah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto Jakarta. FOTO/IST

JAKARTA (PUSKAPIK) – Gerakan Pemuda Islam (GPI) bersama Gerakan Muda Nurani Rakyat (Gemura), Pertahanan Ideologi Sarekat Islam (Perisai), dan Aliansi Solidaritas Aktivis (ASA) menarik diri dari gerakan yang mengangkat isu korupsi di Kabupaten Pemalang. Mereka menilai gerakan tersebut telah bergeser kepada kepentingan politik.
“Kami menilai bahwa gerakan yang pernah kami lakukan ternyata dimanfaatkan untuk kepentingan lain serta sudah bergeser pada kepentingan politik praktis akibat penumpang gelap yang memanfaatkan gerakan kami. Oleh karena itu pimpinan pusat GPI dan Gemura memerintahkan kami selaku pengurus wilayah untuk tarik diri dari isu tersebut,” kata Ketua Brigade GPI Wilayah DKI, Irawan konferensi pers di Rumah Kebangsaan HOS Tjokroaminoto Jakarta, Jumat (20/12/2019).
Untuk diketahui, sekelompok massa yang mengatasnamakan diri Gerakan Mahasiswa Pemalang Raya (GEMPAR) menggelar unjuk rasa di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), beberapa waktu lalu. Mereka menuntut pengusutan tuntas atas mangkraknya pembangunan Pasar Randudongkal. Aksi ini menyedot perhatian masyarakat karena sempat viral di media sosial.
“Kami dari ASA dan PERISAI merupakan pencetus awal logo dan komunitas GEMPAR. Namun kami sangat menyesalkan gerakan aksi yang dilakukan terkait kabupaten pemalang sudah bergeser pada kepentingan politik praktis dengan tujuan memberikan citra negatif kepada pemerintah kabupaten pemalang demi kepentingan pilkada 2020,” timpal Sekjen Perisai Jojo.
Dia menegaskan bahwa gerakan demonstrasi beberapa waktu lalu tidak serta merta merepresentasikan seluruh mahasiswa Pemalang yang ada di Jakarta. Jojo meyakini bahwa mahasiswa asal Pemalang adalah orang cerdas dan mempunyai idealisme yang akan terus di junjung tinggi tanpa terpengaruh oleh kepentingan politik praktis.
- Penulis: puskapik