Mengerikan, Warga Kota Tegal Produksi Sampah 250 Ton/Hari
- calendar_month Rab, 2 Des 2020

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Tegal – Meskipun larangan penggunaan plastik sekali pakai diterapkan dan dikampanyekan, keberadaan sampah plastik masih menggunung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Sampah plastik merupakan masalah krusial yang sampai saat ini masih dicari solusinya.
Permasalah sampah plastik dan cara penanganannya ini mengemuka dalam ‎Webinar Yok Yok Ayok! Daur Ulang dengan topik “Apakah Tempat Pembuangan Akhir Tanpa Sampah Plastik di Indonesia Dapat Dicapai dengan Adanya Larangan Plastik Sekali Pakai? Pentingnya Peran Pemerintah Daerah”.
Salah satu narasumber dalam webinar tersebut adalah Wakil Walikota Tegal, Mohamad Jumadi. Dia mengatakan, setiap hari warga Kota Tegal memproduksi 250 ton sampah. Dari jumlah itu, 30 persen di antaranya adalah sampah plastik.
‎“Terdapat juga sebesar 214 ton total timbunan sampah di TPAS, serta 16 ton volume sampah anorganik. Yang dikirim ke industri daur ulang hanya 10 persen. Sisanya dikirim ke TPA. Artinya masih ada problem dalam pengelolaan sampah‎,” kata dia.
‎Menurut Jumadi, penyelesaian masalah sampah plastik harus dilakukan secara menyeluruh mulai dari hulu ke hilir dengan melibatkan semua pihak. Menurutnya, solusi permasalahan itu tidak bisa hanya dari satu sisi saja, seperti pelarangan sampah plastik sekali pakai.
“Di Kota Tegal tidak ada kebijakan larangan penggunaan plastik, karena kalau dilarang, apa penggantinya? Memang bisa kita hidup tanpa plastik? Jadi perlu solusi menyeluruh agar pengelolaan sampah bisa diselesaikan di tingkat rumah tangga dan di TPS dan menghasilkan sircular economy. Sehingga hanya sampah-sampah residu yang tidak bisa diolah saja yang dibuang ke TPA‎,” kata ‎Jumadi.
- Penulis: puskapik