2 Santri dan 9 Pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Brebes Positif Corona

FOTO/PUSKAPIK/ISTIMEWA

PUSKAPIK.COM, Brebes – Kasus positif corona di Brebes terus melonjak. Jumat 13 November 2020, 9 pengasuh dan dua santri Ponpes Al Hikmah 2 Benda Sirampok, Brebes, dinyatakan positif COVID-19.

Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Sartono kepada wartawan mengatakan, kasus positif ini berawal dari hasil swab salah satu pengasuh Ponpes yang dinyatakan positif. Tidak lama, dilakukan tracing dan menemukan 2 santri serta 8 pengasuh positif corona.

Dua santri yang dinyatakan positif ini memiliki gejala klinis sehingga harus dipulangkan. Mereka berasal dari Pekalongan dan Banten. Sementara para pengasuh yang positif, sekarang ada yang menjalani perawatan di rumah sakit.

“Awalnya ada pengasuh yang kena, kemudian ditracing muncul dua santri positif dan 8 pengasuh yang kena,” ungkap Sartono, Jumat 13 November 2020 siang.

Sartono menambahkan, setelah muncul kasus baru itu, dari 4800 santri ada 200 orang yang mengaku mengalami gejala klinis, yakni adanya gangguan pada indra penciuman. Dari 200 orang itu, 67 diperiksa dengan rapid test dan hasilnya reaktif.

“Secara subyektif, 200 santri ini mengaku mengalami gangguan indra penciuman. 67 santri diantara 200 orang itu kemudian menjalani rapid test dan hasilnya reaktif,” tandas Sartono.

Mengantisipasi terjadinya penularan, 200 santri ini sekarang diisolasi di ruang khusus ponpes. Selama menjalani isolasi ini, mereka terus dipantau oleh tim medis dari Dinas Kesehatan Brebes dan pihak Ponpes Al Hikmah 2.

“Kami pakai prosedur sesuai edaran Menkes revisi 5 tentang SOP penanganan COVID-19. Mereka cukup isolasi mandiri kecuali ada gejela klinis yang muncul, baru dirawat,” tandas Sartono.

Sementara, KH Solahudin, pengasuh Ponpes Al Hikmah 2 Benda, saat dihubungi membenarkan soal ini. Bahkan, dirinya mengaku merupakan salah satu dari 9 pengasuh yang terkena COVID-19.

“Meski positif, saya dalam kondisi sehat. Untuk sementara waktu istirahat di rumah sakit di Semarang,” tuturnya.

Dikatakan Gus Solah, demikian panggilan akrab KH Solahudin, santri yang memiliki gejala klinis ditampung di sebuah rumah susun. Selama isolasi ini, 200 santri ini tidak diperbolehkan untuk diienguk.

“Kami minta orang tua santri agar tetap tenang. Mereka dalam keadaan baik baik saja, hanya gejala klinis. Setiap hari terus dipantau kondisinya oleh medis. Sementara saya minta jangan dijenguk dulu sampai selesai masa isolasinya,” tambah Gus Solah.

Proses belajar,di Ponpes ini, imbuh Gus Solah, tetap berjalan. Pihak orang tua tidak perlu was-was karena 200 santri yang mengalami gejala klinis sekarang sudah diisolasi di sebuah rusun yang lokasinya terpisah.

Kontributor: Fahri Latief
Editor: Amin Nurrokhman

Berita Lainnya :

Loading RSS Feed

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!