Bupati Pekalongan Minta Tempat Penitipan Anak Jangan Dulu Buka

0
Bupati Pekalongan Asip Kholbihi saat menghadiri acara Pertemuan Lintas Sektor di Puskesmas Kedungwuni 1 Rabu siang, 17 Juni 2020. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Memasuki transisi era New Normal, Bupati Pekalongan Asip Kholbihi menyarankan taman penitipan anak di wilayahnya tidak dibuka terlebih dahulu. Menurutnya, anak-anak masih belum bisa disiplin menjalankan protokol kesehatan di luar pengawasan orang tua.

“Untuk TPA (tempat penitipan anak) itu kita nunggu jadwal dari Menteri Pendidikan, walaupun TPA ini spesifik ya, tetapi karena ini anak-anak, menurut saya sementara dirawat bapak/ibu mereka saja dahulu. Soalnya apabila anak-anak saling bertemu itu malah akan bahaya,” kata Asip Kholbihi saat memberikan sambutan pada acara Pertemuan Lintas Sektor di Puskesmas Kedungwuni 1 Rabu siang, 17 Juni 2020.

Bupati melanjutkan, apabila tempat penitipan anak dipaksakan dibuka dalam waktu dekat, dikhawatirkan memicu penyebaran virus Covid-19 di kalangan anak-anak. Selain terlalu berisiko, tempat penitipan anak masih tutup juga sesuai dengan kebijakan paralel dari pusat yang menyatakan bahwa kegiatan pembelajaran bisa dibuka apabila suatu wilayah benar-benar sudah berzona hijau dan bisa dipersiapkan mulai Juli.

“Paralel aturan dari pusat yaitu kata Pak Menteri Nadiem Makarim, kalau zona hijau nanti dipersiapkan mulai bulan Juli, itu sekolah sudah bisa dibuka, tetapi dengan sistem terbatas. Jadi masih kita tunggu hingga saat ini,” katanya.

Bupati memaparkan, sesuai hasil penelitian, menyatakan 65% orang tua tidak setuju anaknya memasuki kegiatan belajar mengajar di sekolah dalam waktu dekat. Hal ini juga menjadi bahan pertimbangan untuk tidak membuka tempat penitipan anak terlebih dahulu.

“Hasil penelitian menunjukan 65% orang tua itu tidak setuju anaknya dimasukkan sekolah untuk waktu-waktu sekarang, karena ini risiko sekali. Alasannya yang pertama, anak-anak itu pasti kurang disiplin,” ujarnya.

Dalam sambutanya, Bupati juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengizinkan masyarakat untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan, sosial, ekonomi, dan budaya dalam skala kecil. Namun, protokol kesehatan tetap harus dijalankan.

“Untuk acara pernikahan dan hiburan sudah kita buka, dan kemarin kami juga sudah membuka festival wedding, jadi pekerja yang bekerja di bidang itu sudah kami sosialisasikan. Tetapi yang paling penting protokol kesehatan harus tetap dijalankan,” kata Bupati.

Kontributor: Suryo Sukarno
Editor: Faisal M

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini