Demi Bantuan, Puluhan Rumah Bagus di Pekalongan ‘Distempel’ Warga Miskin
- calendar_month Sel, 5 Mei 2020

FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

Sejumlah warga tetap memasang dan tidak mencopotnya bahkan penghuni cenderung cuek saja di lebel sebagai warga miskin. Namun ada pula yang merasa malu dan siap mengembalikan, karena sudah sebagai warga yang mampu.
“Saya sudah sejak tahun 2015 menerima bantuan sosial ini. Karena waktu itu memang kondisi ekonomi benar-benar terpuruk. Namun saat ini kami sudah lumayan bagus, sehingga ketika ditempel sebagai warga miskin saya rasanya malu dan ingin mengembalikan,” jelas Murdiyanti, warga penerima PKH dan BPNT .
Warga yang kondisinya sudah mampu ini jumlahnya sekitar 10 persen di setiap desa seluruh Kabupaten Pekalongan. “Setiap desa ada sekitar 10 persen yang tidak tepat sasaran, karena kurang pdate data. Mereka seharusnya sudah tidak berhak menerima dana PKH dan BPNT serta harus segera dikeluarkan dari daftar warga miskin, dengan intervensi desa juga dari Dinas Sosial,†jelas Purwo Aji, koordinator petugas TKSK Kabupaten Pekalongan.
Dari data yang ada, jumlah penerima bantuan PKH dan BPNT ada lebih dari 36 ribu KK di Kabupaten Pekalongan. Pendataan dilakukan sejak beberapa tahun dan update data belum seluruhnya dilakukan sehingga ada yang salah sasaran.
Kontributor : Suryo Sukarno
Editor : Amin Nurrokhman
- Penulis: puskapik