Tetap Survive Hadapi Pandemi Corona, Sejumlah Difabel Produksi Masker
- calendar_month Jum, 17 Apr 2020

Rustanto (40), salah seorang difabel anggota Komunitas Difabel Slawi Mandiri, Kabupaten Tegal, menunjukkan masker hasil buatannya, Jumat siang, 17 April 2020.FOTO/PUSKAPIK/WIJAYANTO

PUSKSPIK.COM, Tegal – Sejumlah penyandang disabilitas di Kabupaten Tegal menjadi penjahit masker. Ini dilakukan agar tetap memiliki penghasilan dimtengah pandemi virus corona (Covid-19) yang melumpuhkan semua sektor usaha.
Menempati sebuah ruangan di Sekretariat Difabel Slawi Mandiri (DSM), di Desa Tembok Kidul, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, sejumlah difabel sehari-harinya mengerjakan pembuatan masker, dimulai dari mengukur pola kain, menggunting dan menjahit.
Salah satu difabel yang aktif menjahit adalah Rustanto (40), penyandang tuna daksa, lumpuh pada kedua kakinya karena kecelakaan beberapa tahun lalu. Sudah hampir sepekan Rustanto menekuni menjahit masker.
Rustanto menuturkan, sebelum ini dirinya adalah penjahit rumahan. Selain menerima order menjahit dari konveksi, dirinya juga membuka jasa menjahit perorangan. Namun sejak badai pandemi Covid-19 melanda dunia, order menjahitnya menjadi sepi.
“Dulu setiap hari selalu ada order dari butik dan perorangan. Tapi, sejak ada Covid-19 jadi sepi sama sekali. Saya tidak ada pemasukan untuk keluarga,” kata Rustanto
Dalam kebingungan, lanjut Rustanto, timbulah ide menjahit masker. Berawal dari modal uang tabungannya yang tidak seberapa, Rustanto membeli bahan untuk membuat masker. Tidak sendirian, Rustanto juga mengajak teman-temannya di komunitas DSM untuk menjahit masker.
“Sekarang kita bisa membuat paling sedikit 30 potong masker. Nanti kita jual per potong Rp 8.000,” ujar Rustanto
Pada awalnya, masker yang diproduksi Rustanto dan teman-temannya hanya dijual ke kalangan sendiri dan orang-orang terdekat. Namun, seiring berjalannya waktu, pembeli masker semakin luas dari bergai instansi dan perorangan.
- Penulis: puskapik