Jelang Ramadhan, Stok Pangan di Kota Pekalongan Relatif Aman
- calendar_month Jum, 17 Apr 2020

Kepala Bidang Perdagangan Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Sri Haryati menambahkan, hingga saat ini belum terjadi panic buying akibat virus corona. Menurutnya, masyarakat Kota Pekalongan tidak perlu cemas terkait ketersediaan bahan pangan pokok jelang Ramadhan dan di tengah pandemik Covid-19.
“Untuk stok beras di pasar-pasar tradisional Kota Pekalongan masih aman, stoknya hingga lebih dari 200 ton beras dengan harga yang relatif stabil. Berdasarkan data pemantauan harga Dindagkop-UKM Kota Pekalongan tanggal 16 April 2020 kemarin, harga beras medium Rp9.500, beras premium Rp11.000. Persediaan daging juga relatif tercukupi dengan harga di pasaran Rp105.000 per kilogram untuk daging sapi dengan stok daging sekitar 50 ton, daging ayam tidak ada kenaikan Rp30.000 per kilogram. Kemudian untuk telur ayam di pasaran dijual Rp23.000 masih stabil harganya, minyak goreng juga masih aman Rp12.000/liter,†papar Haryati.
Haryati menyebutkan, kenaikan harga terjadi pada gula pasir, bawang merah dan bawang impor. Harga gula pasir mencapai harga Rp17.000/kg, bawang merah yang naik dari harga Rp29.000 menjadi Rp35.000, dan bawang putih impor dari semula Rp46.000 menjadi Rp48.000/kg. Selain komoditi pangan, Haryati menyebutkan kebutuhan masyarakat akan gas elpiji juga diprediksi akan meningkat.
“Harga elpiji saat ini di pangkalan harganya Rp15.500 sedangkan untuk di warung eceran mencapai Rp19.000. Rencana minggu depan untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat, kami tim pengawas barang beredar Kota Pekalongan yang terdiri dari Dindagkop-UKM, Dinperpa, DKP, Bagian Perekonomian Setda, dan instansi terkait lainnya akan melakukan pengawasan barang-barang jelang Ramadhan dan Lebaran beberapa kali yang menyasar sejumlah pasar tradisional, pasar modern dan agen-agen serta gudang stok pangan di Kota Pekalongan mulai tanggal 20 April 2020 mendatang,” kataHaryati.
- Penulis: puskapik