Virus Corona Merebak, Permintaan Jamu Buatan PSPJ Pekalongan Meningkat Drastis
- calendar_month Kam, 2 Apr 2020

Pegawai PSPJ Dinkes Pekalongan sedang membuat jamu tradisional, Kamis (2/4/2020). Permintaan jamu tradisional meningkat sejak pandemi corona. FOTO/PUSKAPIK/SURYO SUKARNO

PUSKAPIK.COM, Pekalongan – Di tengah pandemi virus corona jenis baru, Covid-19, permintaan jamu tradisional buatan Pusat Penelitian Pengembangan dan Pelayanan Jamu Dinas Kesehatan (PSPJ Dinkes) Pekalongan meningkat. Masyarakat percaya rempah-rempah yang terkandung di dalamnya bisa menangkal virus yang pertama kali muncul di Wuhan, China tersebut.
Kepala PSPJ Dinkes Kota Pekalongan, Uswatun Khasanah mengungkapkan, dalam dua pekan terakhir ini banyak permintaan jamu siap minum maupun kemasan instan. Pemesanannya adalah masyarakat umum dan instansi seperti rumah sakit, puskesmas, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), dan lainnya. Pemesanan bukan saja dari dalam kota, tapi juga luar daerah seperti Nusa Tenggara Barat (NTB), Kupang, Palembang, Yogyakarta, dan beberapa daerah lain di Indonesia.
“Di tengah wabah Corona ini, permintaan jamu buatan PSPJ Dinkes ini mengalami peningkatan drastis, karena masyarakat yang sebelumnya enggan minum jamu karena rasanya yang pahit, dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya minum jamu yang bagus untuk tingkat imunitas kita dan inovasi jamu yang kian berkembang, kami banyak menerima pesanan (orderan). Kalangan rumah sakit dan puskesmas pesan untuk para karyawannya sebanyak 500 botol per hari. Masyarakat juga banyak yang datang ke sini untuk membeli jamu karena harganya terjangkau,” kata Uswatun saat ditemui di Kantor PSPJ Dinkes Kota Pekalongan, Kamis (2/4/2020).
Menurut Uswatun, permintaan jamu PSPJ naik hampir 300%-400% dari biasanya 100-200 botol tiap hari. Jika sebelumnya PSPJ memproduksi 600-700 botol, tapi di tengah pandemi corona ini dapat membuat beberapa kali lipat.
- Penulis: puskapik