Corona, Alumni Smansa Pemalang Sumbang Rp 25 Juta

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Alumni SMA Negeri 1 Pemalang 48 berinisiatif untuk bergerak melalui program bernama ‘Alumni Smansa Pemalang Peduli’ untuk mencegah persebaran virus corona.

Program bertajuk #PemalangLawanCorona ini telah berjalan sejak 25 Maret 2020. Panitia akan menghimpun donasi dari para donatur, khususnya Alumni SMA Negeri 1 Pemalang dan warga yang berdomisili di Kabupaten Pemalang guna penyediaan APD yang dapat membantu kinerja tenaga kesehatan.

Barang yang nantinya didistribusikan meliputi masker, hand sanitizer, hazmat suit, sarung tangan lateks, dan beberapa perlengkapan lainnya.

Muhammad Nurcahyo, selaku koordinator lapangan, Selasa 31 Maret 2020, mengungkapkan, antusiasme warga Pemalang terhadap program ini cukup besar sejauh ini. Panitia telah mengumpulkan donasi sebanyak hampir 25 juta rupiah dalam jangka waktu lima hari. Kendati demikian, panitia menargetkan jumlah donasi sebanyak mungkin untuk memaksimalkan distribusi.

“Kita akan membagi distribusi APD tersebut menjadi dua tahap. Tahap pertama akan dilakukan di tiga rumah sakit yang dijadikan titik fokus dan rujukan Covid-19 yakni RSUD Azhari, RSU Santa Maria, dan RSU Muhammadiyah Mardhatillah Randudongkal. Tahapan berikutnya yakni distribusi ke puskesmas di sekitar Kabupaten Pemalang,” kata Nurcahyo.

Dia berharap, program ini dapat menyatukan warga Pemalang dan sekitarnya untuk bersama-sama melawan pandemi Covid-19. Program ini juga dapat menjadi sebuah langkah awal menuju kontribusi kemanusiaan yang lebih besar di waktu-waktu selanjutnya.

Menurut Nurcahyo, pandemi Covid-19 kini telah meluas di sebagian besar negara di dunia, termasuk juga Indonesia. Penyebarannya yang sangat cepat menjadi salah satu faktornya. Data yang dirilis Pemerintah Indonesia per Senin 30 Maret 2020 menunjukkan, terdapat sebanyak 1.414 kasus Covid-19 dengan 122 pasien yang dinyatakan meninggal dunia.Jumlah tersebut telah mengalami penigkatan sebanyak 129 kasus sejak hari sebelumnya.

“Pemalang merupakan salah satu kabupaten di Jawa Tengah. Letaknya yang berada di jalur Pantura dan sebagian warganya yang merantau ke kota besar seperti Jakarta, Semarang, dan Bandung membuat Pemalang juga berpotensi dijadikan jalur transit atau mudik, baik yang dilakukan para perantau dengan kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP) maupun Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.” ujar Nurcahyo.

Kendati demikian, ketersediaan perlengkapan penunjang keselamatan kerja bagi para tenaga medis di Pemalang mulai langka. Beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan penanganan Covid-19 di Kabupaten Pemalang juga membutuhkan ketersediaan Alat Pelindung Diri (APD).

Penulis : Amin Nurrokhman

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!