Krisis APD, Petugas Medis di Pemalang Pakai Jas Hujan

Advertisement

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Persedian Alat Pelindung Diri (APD) yang tidak memadai dan sangat terbatas dikeluhkan tenaga medis di Kabupaten Pemalang. Buruknya kinerja Dinas Kesehatan Pemalang, memaksa tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas, terpaksa menggunakan jas hujan saat menghadapi pasien dalam menangani pademi corona atau Covid-19.

Sumber Puskapik dari para tenaga medis di sejumlah rumah sakit dan puskesmas menyampaikan, sudah hampir sebulan ini, kebutuhan alat kesehatan sudah sangat minim, bahkan ada yang sudah kosong. Bahkan, beberapa dokter dan perawat di rumah sakit harus patungan untuk membeli kebutuhan APD dan mengandalkan bantuan dari para relawan.

“Teman-teman perawat dan dokter kesulitan APD, stoknya sudah kosong. Baik masker, baju, sarung tangan dan lainnya. Bahkan APD baju harus pakai jas hujan,” ungkap salah satu perawat di salahsatu rumah sakit kepada Puskapik, Selasa 31 Maret 2020.

Kondisi ini jelas membahayakan nasib para tenaga medis yang sedang berjuang mengatasi wabah Covid-19 di Pemalang. Apalagi, saat ini terjadi lonjakan signifikan angka pasien di Kota Ikhlas.

Sampai pukul 11.22 WIB, seperti data di https//www.infocorona.pemalangkab.go.id/ jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di Pemalang mencapai 1.534 orang. Sementara jumlah pasisen dalam pengawasan (ODP) tercatat 18 orang.

Keluhan para tenaga medis sudah disampaikan ke Dinas Kesehatan. Namun, hingga kini permintaan itu belum direspon dan dipenuhi dengan alasan belum adanya barang. Kondisi ini mengundang keprihatinan banyak pihak.

Belepotannya kinerjanya Dinas Kesehatan juga menuai reaksi masyarakat pengguna media sosial. Sejumlah pihak mensinyalir adanya sesuatu yang disembunyikan dan dugaan adanya permainan dalam soal pengadaan APD dan alat-alat kesehatan di Dinas Kesehatan.

Ketua DPRD Pemalang, H Agus Sukoco, bahkan pernah meminta agar Dinas Kesehatan untuk tanggap dan lebih serius dalam soal pengadaan APD. Apalagi, anggaran untuk bidang kesehatan dalam penanganan pandemi corona sudah ditambah Rp 18,3 miliar setelah dilakukan pergeseran anggaran. Tak hanya dipenuhi APD, bahkan, politisi PDIP ini meminta agar tenaga medis untuk diberikan insentif atas perjuangan mereka melawan wabah corona.

Bupati Pemalang, DR H Junaedi SH MM juga sudah berkali-kali meminta agar Dinas Kesehatan secepatnya menyeselaikan persoalan kelangkaan APD tim medis. Penegasan ini disampaikan bupati saat meninjau kesiapan RSUD M Ashari sebagai rumah sakit rujukan pasien corona.

Terkait persoalan ini, Kepala Dinas Kesehatan Pemalang, dr Solahudin, saat dikonfirmasi melalui ponselnya tidak memberikan jawaban. Tak hanya soal pengadaan APD, dalam soal informasi dan data terkait penanganan Covid-19, Dinas Kesehatan juga selalu tertutup.

Awak media juga selalu mengalami kesulitan saat mencoba meminta konfirmasi ke Solahudin. Padahal, garda terdepan informasi dan data penanganan Covid-19 ada di Dinas Kesehatan.

Penulis : Heru Kundhimiarso

Bagikan :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to top
error: Konten dilindungi oleh Hak Cipta!!