Kuncinya Memang Dikunci
- calendar_month Ming, 29 Mar 2020

Soni Dwi Sasono, Warga Kota Tegal

Banyak yg bisa dikerjakan, pemerintah mengendalikan harga menjaga pasokan bahan pokok dari luar, menumbuhkan padat karya untuk sedikit mengisi dompet warga, memberdayakan donasi masyarakat untuk dapur umum, semua dengan skala Kota. Walikota tinggal melakukan supervisi, ratas untuk penyempurnaan. Bahkan dengan ini memudahkan pemerintah untuk menyalurkan APBD.
Jika ini semua bisa berjalan, maka Kota Tegal benar benar bisa menjadi kota surga di tengah wabah. Masyarakat daerah lain mimpi menjadi warga Kota Tegal.
Yang jadi persoalan adalah kapan para voulunter akan memulai, siapa?, yang jelas harus segera dan saya siap untuk memulai dengan cara saya, siapa mau gabung? Untuk kita, untuk warga untuk Kota yang amat kita cintai.
Dokter Tirta volunteer kemanusiaan yang terus moving mencukupi APD, dan terus mengkampanyekan aman corona, dia tahu betul bagaimana pergerakan wabah ini, tahu betul!, dan diapun tahu hanya satu jalan karantina wilayah, tagar karantina wilayah yang dia teriakkan bahkan sudah menjadi rintihan teriakan, memohon karena begitu cepat bahaya yang menyerang. Hingga hari ini pun dia terjungkal sakit (mudah mudahan bukan covid19).
Tirta tidak perduli situasi ekonomi yang makin ambruk, karena setidak tidaknya sebagai dokter dia meyakinkan kepada semua stakeholder supaya minimal melakukan langkah seperti kota Tegal tidak perlu menunggu sampai wilayah semakin lebar terpapar.
Tugas unsur lain yang akan sedikit demi sedikit mengatasi masalah ekonomi yang terkoyak-koyak bersama sama. Kuncinya hanya segera dikunci!, focusing, karantina wilayah memudahkan segala persoalan yang muncul bisa diketahui secara dini.
- Penulis: puskapik