Minta Restu, Agus Sukoco Sowan ke PCNU Pemalang

0

PUSKAPIK.COM, Pemalang – Bakal calon Bupati Pemalang, H Agus Sukoco, didampingi Ketua DPC PDIP Pemalang, H Junaedi SH MM, Minggu 29 Maret 2020, mengunjungi kantor Pengurus Cabang Nahdatul Ulama (PCNU) Pemalang. Kedatangan politisi PDIP ini, untuk meminta restu soal pencalonannya pada pilkada 23 September 2020 mendatang.

Agus Sukoco datang bersama pasangannya, Eko Priyono dan jajaran pengurus DPC PDIP Pemalang, salah satunya Wakil Ketua Bidang Organisasi, Bagong Yoyok Sukirman. Kedatangan Ketua DPRD Pemalang ini diterima Ketua Tanfidziyah PCNU Pemalang, KH Mukhlasin, Ketua Rois Syuriah PCNU Pemalang, Kyai Mustofa dan jajaran pengurus NU Pemalang serta sesepuh kyai NU.

Ketua DPC PDIP Pemalang, H Junaedi SH, menyampaikan, tujuan kedatangan ke PCNU untuk bersilaturahmi. “Sebagai Ketua PDIP Pemalang, pagi ini saya sowankan bakal calon kami untuk diberi arahan dan wejangan dari para sesepuh NU,” kata Junaedi kepada Puskapik, usai pertemuan. 

Selain bersilaturahmi, pertemuan ini kata Junaedi, juga sebagai upaya pasangan Agus-Eko untuk meminta restu kepada NU dalam kontestasi Pilkada nanti. 

“Sebagai umat Islam, saya ingin pamit, minta restu, minta doa dari para sesepuh dan pengurus NU Pemalang. Doa, restu dan dukungan ulama NU sangat kami butuhkan,” imbuh Agus Sukoco.

Ketua Tanfidziyah PCNU Pemalang, KH Mukhlasin, menyambut baik kedatangan Agus Sukoco dan Eko Priyono bersama jajaran pengurus PDIP. Ia menyatakan, siapapun bupati yang akan terpilih untuk bekerjasama dengan NU. “Tidak hanya sekarang pada saat pencalonan, tapi pada saat nanti menjalankan pemerintahan,” ujarnya.

Mukhlasin kembali menegaskan sikap NU secara kelembagaan netral. Sehingga pada saat pilkada, NU tidak akan mengarahkan warga nahdliyin untuk mendukung dan memilih salah satu pasangan calon. 

NU kata Mukhlasin, tetap akan merestui siapapun yang punya niat baik membenahi dan memajukan Pemalang, termasuk Agus Sukoco dan Eko Priyono. “Sikap NU jelas, netral dalam kontestanku pilkada. Siapapun calon yang meminta restu kepada NU akan direstui,” tandasnya.

Ketua Rois Syuriah PCNU Pemalang, Kyai Mustofa, menambahkan, NU secara kelembagaan tidak akan berpolitik praktis. Semua keputusan dalam memilih calon bupati dan wakil bupati, diserahkan ke hati nurani warga nahdliyin. 

“Saya tegaskan, NU tetap netral. Kita harapkan tidak ada yang mengatasnamakan NU, Ansor, Muslimat, MPC atau banom-banom NU lainnya yang mendukung salah satu calon,” tegasnya.

Sebelumnya, sempat tersirat kabar restu dan dukungan PCNU Pemalang ke koalisi PKB, PPP dan Partai Nasdem. Sinyalemen itu muncul karena hadirnya Ketua Tanfidziyah PCNU Pemalang, KH Mukhlasin, pada deklarasi, Rabu malam, 25 Maret 2020, di kantor DPW PKB Jateng di Semarang. 

Belakangan, kabar dukungan itu dibantah KH Mukhlasin. “NU tetap netral. Kami (PCNU Pemalang) diundang untuk menyaksikan. Jadi kapasitas saya sebagai Ketua Tanfidziyah PCNU yang hadir di acara itu adalah sebagai undangan,” tegasnya.

Dalam perhelatan politik (pemilihan), NU selalu menegaskan organisasinya haram terlibat politik praktis di segala momentum. Apalagi, khitah NU 1926 menyebutkan secara tegas bahwa secara organisasi NU tidak boleh berpolitik praktis.

Penulis : Bakhtiar Cendaki

Editor : Heru Kundhimiarso

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini