Seolah-olah Lockdown
- calendar_month Ming, 29 Mar 2020

Kalau cuma nutup akses wilayah, sementara warga kelas bawah tidak dipikirkan isi perutnya, itu sama saja ‘menyelamatkan’ warga dari terkaman harimau, lalu memasukannya ke kandang ular berbisa dong?
Loh, kok begitu? Harusnya, kalau takut warganya diterkam harimau di jalan, ya diusir dong harimaunya! Atau lindungi warganya supaya tidak diterkam harimau. Loh, caranya? Gunakan perangkat yang ada, persiapkan secara matang upaya pencegahan supaya harimau (baca: corona) tidak menerkam warga Kota Tegal.
Ketimbang blunder dan malah bikin warga susah, kuatkan dulu rantai komando dan soft infrastrukture, meliputi penguatan medis, perbaikan prosedur penanganan pasien, ketersediaan tenaga medis dan peralatan, serta perlindungan tenaga kesehatan.
Mumpung belum terlanjur, sudahi kontroversi soal lockdown atau karantina wilayah. Kebijakan itu tak berguna jika penyediaan sarana dan pra sarana kesehatan dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19 saja, masih belepotan.
Penuhi dulu kebutuhan alat pelindung diri (APD) dan beri jaminan keselamatan para pejuang kesehatan yang sedang ‘berperang’ melawan virus dengan segala keterbasan peralatan yang serba minim. Antrean panjang warga sakit dan belum tertangani, padahal membutuhkan pertolongan, harus secepatnya dicarikan solusi. Jaminan pangan warga yang terdampak secara ekonomi, sesegara mungkin diatasi.
Tuntaskan itu dulu, baru gembok semua wilayahmu!
Serius amat bacanya. Sruput lagi kopinya preeend…….
Heru Kundhimiarso – Pemimpin Umum
- Penulis: puskapik