Soliloqui Covid-19
- calendar_month Kam, 19 Mar 2020


YAKIN virus itu ada? Yakin, ada!.
Takut? iya lah, takut.
Waspada? iya, pasti.
Cuci tangan pakai sabun berkali-kali sehari? iya, rata-rata yang pakai sabun tiga kali.
Pakai masker? iya, pas naik kereta, kebetulan saya sering melongo tidur di kereta, masker buat nutupin.
Minta anak-anak gak ke mana-mana selama libur 14 hari? iya. Lagian gak punya doku buat ke mana-mana hehe.
Yakin semua berita tentang corona itu benar? tidak.
Jadi ada yang hoax? ada, banyak, tapi yang benar juga banyak.
Nonton youtube tentang serba-serbi virus itu? Iya nonton, beberapa chanel youtube.
Tapi tetap takut? iya.
Kenapa? karena saya bukan ahli virus.
Percaya Covid-19 telah membunuh ribuan orang di dunia? sangat percaya
Kenapa? karena saya masih percaya media mainstream tv, web, portal berita online profesional.
Yakin Allah itu ada? Yaqin!
Yakin kematian itu takdir Allah? iya, yakin.
Kenapa takut corona? mungkin saya ditakdirkan takut corona.
Kalau misalnya memang ditakdirkan mati karena corona? saya tidak tahu.
Maksudnya? ya saya tidak tahu. Saya tahunya ikhtiar menjaga sehat dan nyawa saya, itu kan wajib juga.
Besok gak Jumatan? belum tahu.
Kira-kira Jumatan atau salat dzuhur saja di rumah? kayaknya dzuhur di kantor
Kenapa? mungkin saya ditakdirkan memilih itu.
Apa karena ada imbauan MUI dan berita di Saudi salat jamaah dihentikan dulu? ya, itu juga iya.
Berarti iman gampang goyah oleh berita yah? iman dan keyakinan itu butuh proses.
Maksudnya? keimanan saya sekarang ini proses evolusi spiritual yang panjang sejak kecil.
- Penulis: puskapik