Bawa Foto Mendiang Ibu Saat Wisuda, Kisah Haru Mahasiswi UMPP Pekalongan Bikin Terenyuh
- calendar_month 2 jam yang lalu


“Skripsi saya jadi lebih lama daripada teman-teman, tapi saya bangga bisa memperjuangkan ibu saya,” sambungnya.
Cobaan berat datang ketika sang ibu meninggal dunia saat Khaulia sedang menyelesaikan skripsinya. Namun berkat dukungan keluarga, terutama kakek dan neneknya yang kini menjadi tempatnya bernaung, ia berhasil menuntaskan studinya hingga akhirnya diwisuda.
Tak hanya itu, Khaulia juga sempat bekerja sambil kuliah demi membantu biaya hidup dan pendidikan. “Saya sempat kerja dua tahun, dibantu ibu juga. Setelah ibu sakit, saya kerja lagi untuk menutupi biaya kuliah,” terangnya.
Di akhir wisuda, Khaulia mengungkapkan rasa syukurnya kepada semua pihak yang telah memberi dukungan dan semangat.
“Terima kasih untuk semua yang selalu ada buat saya, terutama kakek dan nenek. Semoga kalian semua diberi kesehatan dan kebahagiaan,” ucapnya dengan penuh haru.
Kisah perjuangan Khaulia menjadi pengingat bahwa di balik toga yang dikenakan, tersimpan cerita perjuangan, cinta, dan pengorbanan yang tak ternilai. **
- Penulis: Eriko Garda Demokrasi
- Editor: Nia