Jawa Tengah Kian Menarik Investor, Gubernur Ahmad Luthfi: Iklim Kondusif, Ekspor Meningkat Pesat
- calendar_month 5 jam yang lalu


Amerika Serikat tercatat menjadi pasar utama ekspor Jawa Tengah dengan kontribusi sebesar 47,9 persen dari total ekspor, disusul Uni Eropa (11,2%), Jepang (8,1%), ASEAN (6,4%), dan Tiongkok (4,2%).
Nilai ekspor Jateng sepanjang Januari-Agustus 2025 mencapai US$ 7,95 miliar, naik 10 persen dibanding tahun lalu, dengan surplus perdagangan mencapai US$ 2,19 miliar.
Produk unggulan seperti sarang burung walet, kulit kambing, ikan, udang, rajungan, dan olahan kayu menjadi primadona di pasar Amerika dan Uni Eropa.
Dalam sambutannya, Gubernur menyebut ekspor dan investasi menyumbang sekitar 85 persen dari penggerak ekonomi daerah.
“APBD hanya berkontribusi 15 persen. Sisanya, kekuatan ekonomi ada di tangan para pelaku usaha dan investor” tuturnya.
Ia juga menyoroti pengembangan kawasan industri seperti KITB Batang, Kawasan Industri Kendal, dan sejumlah kawasan lainnya yang mampu menciptakan pusat-pusat ekonomi baru.
“Kami juga mendorong konektivitas antarwilayah seperti Soloraya, Semarang Raya, Pati Raya, hingga Banyumas Raya untuk pemerataan ekonomi,” jelasnya.
Terkait tren global ekonomi hijau, Gubernur memperkenalkan program Rengganis Pintar (Revitalisasi Green Industry untuk Peningkatan Ekspor Jawa Tengah) sebagai langkah nyata mendorong industri berkelanjutan.
“Uni Eropa dan negara lain tertarik karena kita sudah mulai menerapkan ekonomi hijau. Ini peluang besar yang harus kita tangkap,” ujarnya optimistis.
Ahmad Luthfi berharap seluruh pelaku usaha di Jawa Tengah memanfaatkan momentum ini, untuk meningkatkan ekspor dan memperkuat daya saing global.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia