Kebahagiaan Para Penjaga Gizi Sekolah Bisa Bekerja di Dapur MBG
- calendar_month 6 jam yang lalu


Mereka bekerja secara bergiliran dengan jam kerja rata-rata delapan jam per hari. Mereka melakukan pendistribusian yang diatur ketat.
“Pendistribusian dimulai pukul 07.00 untuk anak TK dan SD, lalu pukul 10.00 untuk SMP, dan pukul 11.00 untuk SMA,” paparnya.
Pihaknya berupaya menjaga komitmen untuk terus memberikan kualitas dan kehigienisan makanan yang disalurkan melalui program MBG.
Setiap proses, mulai dari penerimaan bahan baku hingga pendistribusian, dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ditetapkan Badan Gizi Nasional (BGN).
“Dari karyawan datang saja sudah ada jalur masuk khusus. Mereka wajib berganti pakaian, menggunakan alas kaki bersih, hairnet atau penutup kepala, masker, dan sarung tangan,” ujar Maulidhina.
Menurutnya, langkah tersebut dilakukan untuk memastikan tidak ada kontaminasi dalam proses produksi.
“Kami menjaga kehigienisan baik dari makanan maupun dari para relawan sendiri,” ujarnya.
Setiap harinya, dapur SPPG Jati memproduksi sekitar 3.700 porsi makanan. Jumlah itu mencakup kebutuhan makan bagi siswa dari 15 sekolah serta posyandu ibu hamil dan menyusui di wilayah sekitar.
Untuk menjamin keamanan pangan, bahan baku yang masuk ke dapur SPPG Jati dipastikan berasal dari supplier terpercaya. Setiap bahan yang datang juga disortir ulang oleh tim prepare.
“Kami pastikan kualitasnya bagus dan disimpan sesuai suhu yang dianjurkan. Proses masaknya juga harus benar-benar matang. Distribusi pun tidak lebih dari dua jam setelah masak,” katanya.
Menariknya, anak-anak penerima program MBG juga dapat memberikan masukan terhadap menu harian. “Request masuk hampir setiap hari,” kata Maulidhina.
- Penulis: Setiawan
- Editor: Nia