Melestarikan Kesenian Sintren, Tradisi di Desa Jatilaba Tegal Tiap Musim Kemarau
- calendar_month 2 jam yang lalu


SLAWI, puskapik.com – Sintren duduk dihadapan sebuah sesaji sebelum melakukan pertunjukan kesenian sintren. Bau kembang dan kemenyan menyengat membuat suasana mistik menyelimuti pertunjukan kesenian sintren di Desa Jatilaba, Kecamatan Margasari, Kabupaten Tegal, Minggu 19 Oktober 2025.
Kesenian sintren tumbuh subur di wilayah pesisir utara Jawa dari Subang, Jawa Barat hingga Kendal, Jawa Tengah. Kesenian yang kental dengan aroma mistis ini, masih lestari di Desa Jatilaba, bahkan, di desa yang penduduknya mayoritas petani ada 4 kelompok kesenian sintren.
Tonton Video Melestarikan Kesenian Sintren
Kesenian satu ini kerap menyedot massa saat pertunjukan. Gadis berpakaian tari dengan paras cantik menjadi pemicu dan magnet pertunjukan kesenian sintren. Dengan nuansa magis yang kental, kesenian ini diawali dengan pertunjukan tarian tradisional.
Penari perempuan dengan busana sintren, menarik para penonton dengan mengalungkan selendang yang dipakainya. Suasana itu semakin meriah dan banyak penonton ikut berjoged. Penari yang sejak awal menari disinyalir dirasuki mahluk halus. Bahkan, beberapa penonton juga ikut kesurupan yang akhirnya ikut berjoged.
Atraksi sintren semakin menantang dengan berjodeg di atas tangga. Selain itu, sintren yang dimasukan kedalam kurungan dengan tangan diikat, menjadi pertunjukan yang tidak kalah menarik. Selain sintren, juga dimasukan pakaian sintren. Saat keluar, Sintren telah mengenakan pakaian rapi, dan langsung berjoged.
“Sintren merupakan budaya masyarakat Jatilaba pada saat musim kemarau. Tujuannya agar masyarakat terhibur,” kata Kades Jatilaba, Jumadi saat ditemui di kantornya, Senin 13 Oktober 2025.
- Penulis: Guntur
- Editor: Nia